Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Alasan Siti Anita Jual HP Anak Berujung Depresi, Karena Suami Tak Beri Nafkah Selama 8 Bulan

Penyesalan Siti Anita, seorang ibu yang membuat anaknya Arya Randi Pratama (13) depresi setelah ponsel dan sepeda kesayangannya dijual.

Editor: raka f pujangga
Kolase Tribun Jabar
Ibunda akui menyesal membuat anaknya Arya diduga mengalami depresi akibat menjual HP hasil jerih payah sang anak hingga viral di Kota Cirebon. 

TRIBUNJATENG.COM, CIREBON - Penyesalan Siti Anita, seorang ibu yang membuat anaknya Arya Randi Pratama (13) depresi setelah ponsel dan sepeda kesayangannya dijual.

Alasan Siti Anita menjual dua benda tersebut karena kesulitan ekonomi, tidak mendapatkan kiriman uang selama 8 bulan.

Padahal Siti Anita harus mengurus 3 orang anaknya.

Baca juga: "Nasi Sudah Jadi Bubur" Nita Ingin Anak Kembali Pulih, Arya Depresi Usai HP dan Sepeda Dijual

Diketahui keluarga sederhana itu tinggal di Kampung Gunungsari Bedeng, di Kelurahan Pekiringan, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon.

Di mana, anaknya yang baru berusia 13 tahun tersebut mengalami depresi setelah Nita, sapaan akrabnya yang terpaksa menjual handphone dan sepeda milik Arya.

"Ya saya menyesal, ga mau jual hape anak kalau jadinya seperti ini."

 

"Saya juga ada rasa menyesal, cuma ya nasi sudah menjadi bubur, ga bisa dikembalikan," ujar Nita, Senin (13/5/2024).

Peristiwa ini semakin menyedihkan bagi Nita, karena setelah video Arya viral, teman-teman Arya di lingkungan mereka menghindarinya.

Arya Bocah 12 Tahun Depresi Setelah Handphone yang Dibeli Sendiri Hasil Menabung Dijual Orangtua
Arya Bocah 12 Tahun Depresi Setelah Handphone yang Dibeli Sendiri Hasil Menabung Dijual Orangtua (Youtube/Novi Pratiwi)

Ia merasa sedih karena sebelumnya hubungan antara Arya dan tetangganya sangat baik.

"Sekarang setelah video Arya viral, teman-teman Arya di sini takut dan menghindar sama Arya, padahal kalau lewat gang gitu sama saya gitu."

"Jadi saya takutnya malah bikin tambah Arya sulit pulih gitu," ucapnya.

Nita berharap agar situasi ini segera membaik.

Sehingga, hubungan Arya dengan teman-temannya dapat pulih kembali.

Sebelumnya, Nita juga mengungkapkan bahwa kondisi ekonomi keluarganya yang tidak stabil membuatnya terpaksa menjual hp dan sepeda kesayangan Arya.

Uang dari penjualan itu digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, termasuk biaya pengobatan bocah yang tinggal di Kampung Gunungsari Bedeng, RT.4/7, Kelurahan Pekiringan, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon.

"Saya tuh sebenarnya sudah izin gak asal jual, Arya juga sudah ngizinin, tapi mungkin mulut mah ngizinin, hati mah engga karena mungkin barang kesukaan dia, jerih payah dia," ujarnya.

Kesulitan ekonomi yang dihadapi Nita semakin diperparah dengan absennya dukungan finansial dari suaminya selama delapan bulan terakhir.

"Jadi, ada barang itu (hape dan sepeda) ya saya jual, buat makan sehari-hari."

"Jadi mungkin itu barang yang Arya senang, hasil nabung sendiri, jerih payah sendiri," ucapnya.

Disdik Kota Cirebon yang dipimpin Kabid Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cirebon, Ade Cahyaningsih mendatangi rumah Arya, bocah yang alami depresi dari Kampung Gunungsari Bedeng, RT.4/7, Kelurahan Pekiringan, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon. Tampak Ade memeluk Arya.
Disdik Kota Cirebon yang dipimpin Kabid Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cirebon, Ade Cahyaningsih mendatangi rumah Arya, bocah yang alami depresi dari Kampung Gunungsari Bedeng, RT.4/7, Kelurahan Pekiringan, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon. Tampak Ade memeluk Arya. (Tribun Cirebon/ Eki Yulianto)

Akibat keadaan tersebut, Arya tidak hanya kehilangan barang-barang yang menjadi kebanggaannya, tetapi juga harus berhenti sekolah sejak bulan Agustus tahun lalu.

Sebelumnya, Arya pernah mengalami insiden di sekolah yang membuatnya dijauhi teman-temannya.

"Arya pernah ngamuk di sekolah, pernah ngebrak sekolah, jadi teman-temannya takut, sehingga saya putuskan Arya gak sekolah dulu khawatir teman-temannya ngebully Arya gitu," jelas dia.

Meskipun sudah berusaha menjaga kebahagiaan Arya, istri dari Alipyanto itu merasa kesulitan karena harus menghadapi perubahan perilaku Arya yang semakin memprihatinkan.

"Makin ke sini, kondisi Arya makin memprihatinkan, karena suka mukulin kepala sendiri tuh," katanya.

Baca juga: Kisah Arya, Bocah SD Yang Depresi Karena HP Hasil Menabung Dijual Ibu Buat Makan, Kini Dapat Ganti

Dengan kondisi tersebut, Nita berharap agar Arya dapat segera pulih dan kembali seperti semula.

"Saya inginnya tuh Arya bisa sembuh, bisa sekolah lagi kaya dulu, sembuh seperti sedia kala."

"Terus bisa punya teman banyak lagi untuk bermain, normal lah kaya layaknya anak-anak yang lain," ujarnya. (*)

 

Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Nita, Ibunda Arya Menyesal Jual HP dan Sepeda Anaknya, Kini Sang Buah Hati Depresi

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved