96 Siswa TK dan KB Kudus Belajar Memadamkan Api Pakai Selang Mobil Damkar

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Sebanyak 96 siswa TK dan KB Aisyiyah Bustanul Athfal VI Kabupaten Kudus mendatangi kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Kamis (16/5/2024).

Kadatangan siswa TK dan KB ke Kantor BPBD atas dasar keprihatinan terhadap maraknya bencana alam yang sering muncul setiap tahunnya. 

Utamanya bencana banjir dan kebakaran yang mengakibatkan kerugian material bagi masyarakat yang mengalami. 

Baca juga: BPBD Cilacap Salurkan Bantuan 5.000 Liter Air Bersih untuk Warga Huntara Desa Karanggintung

Kepala TK Aisyiyah Bustanul Athfal VI Kudus, Siti Mutmainnah mengatakan, kegiatan outing class yang dilakukan siswanya ke BPBD untuk belajar sejak dini tentang kebencanaan.

Siswa TK dan KB diajarkan langsung teori tentang kebencanaan sejak menempuh pendidikan dasar, diperkenalkan tentang alat-alat penanggulangan bencana, hingga logistik yang dibutuhkan saat menangani bencana. 

Siswanya juga diedukasi praktik langsung bagaimana cara memadamkan api dengan menggunakan selang dari mobil pemadam kebakaran. 

Dengan harapan agar siswa teredukasi sejak dini tentang kebencanaan dan langkah-langkah dalam menanganinya. 

"Kami ajak putra putri sekolah kami adakan kunjungan ke BPBD, mengingat akhir-akhir ini sering terjadi bencana. Kami ajak anak didik turun langsung belajar di kantor BPBD. Supaya anak-anak tahu tentang cara penanganan bencana dan edukasi keselamatan ketika terjadi kebencanaan," terangnya. 

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kudus, Djunaedi menerangkan, pihaknya menyambut baik kedatangan siswa dari TK dan KB Aisyiyah Bustanul Athfal VI yang berkenan hadir di kantor BPBD. 

Antusias siswa, kata dia, sangat tinggi untuk belajar dan tahu tentang hal-hal yang berkaitan dengan kebencanaan. 

Baca juga: Antisipasi Dampak Kekeringan Saat Musim Kemarau, BPBD Cilacap Akan Lakukan Ini

Mulai dari mitigasi bencana hingga penanggulangan saat terjadi bencana. 

Pihak BPBD menerjunkan petugas khusus untuk memberikan pemahaman dan edukasi terhadap siswa TK dan KB. Edukasi dalam bentuk teori, maupun edukasi dalam bentuk praktik langsung. 

"Ke depan kami akan buat edukasi yang bisa lebih dirasakan siswa. Misal perahu bergoyang, agar siswa bisa merasakan langsung saat berada di atas laut atau di atas air," tuturnya. (Sam)