Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Nyawa Mahasiswi Melayang di Tangan Pemuda Mabuk yang Butuh Uang untuk Beli Rokok

Kasus tersebut terungkap sekitar 1,5 tahun setelah pembunuhan terjadi pada Kamis (22/12/2022).

Shutterstock
Ilustrasi 

TRIBUNJATENG.COM, NGAWI - Polisi akhirnya berhasil mengungkap kasus pembunuhan mahasiswi asal Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, bernama Diah Agustin Lestariningsih (17).

Kasus tersebut terungkap sekitar 1,5 tahun setelah peristiwa terjadi pada Kamis (22/12/2022).

Satreskrim Polresta Malang Kota telah menangkap Hisyam Akbar Pahlevi (19) pria yang membunuh mahasiswi Universitas Negeri Malang itu pada Kamis (9/5/2024).

Baca juga: Pembunuhan Mahasiswi di Malang Terungkap Setelah 1,5 Tahun, Pelaku Ternyata Cucu Pemilik Kos

Nyawa mahasiswi cerdas tersebut melayang di tangan Hisyam yang mabuk dan menginginkan uang untuk membeli rokok.

Keluarga pun berharap tersangka mendapatkan hukuman setimpal. 

Pelaku pembunuhan dan perampokan seorang mahasiswi di kamar kos Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur yang terjadi pada akhir tahun 2022 silam.
Pelaku pembunuhan dan perampokan seorang mahasiswi di kamar kos Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur yang terjadi pada akhir tahun 2022 silam. (KOMPAS.com/Nugraha Perdana)

"Menghilangkan nyawa, hukuman setimpalnya ya nyawa," kata bibi korban Supratmawati kepada Kompas.com, Rabu (15/5/2024).

Sang kakak menunggu di stasiun

Supratmawati mengungkapkan, satu hari sebelum ditemukan meninggal dengan kondisi mengenaskan di kamar kosnya, Diah sempat menghubungi keluarga melalui sambungan telepon pada Rabu (21/12/2022).

Diah yang berkuliah di Kota Malang mengabarkan akan pulang ke Ngawi lantaran telah memasuki masa liburan semester.

Diah pun meminta kakak laki-lakinya menjemputnya di Stasiun Paron, Ngawi pada Kamis (22/12/2022) pukul 15.00 WIB.

"Meneleponnya hari Rabu habis Isya, mengabarkan senang, mau libur kuliah," kata Supratmawati.

Di hari yang dijanjikan, sang kakak menjemput Diah di Stasiun Paron.

Namun meski sang kakak telah lama menunggu, Diah tak kunjung terlihat.

"Kakaknya menunggu di Stasiun Paron untuk jemput adiknya tapi sampai kereta habis kok enggak ada (adiknya) turun," ujarnya.

Cemas karena adiknya tak tampak, kakak Diah pun mencoba menghubungi ponsel adiknya.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved