Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Banjir Bandang

Pasca Banjir Bandang  Pedagang Kawasan Lembah Anai Pasrah Tak Punya Penghasilan

Dahulu jalan nasional Bukittinggi-Padang via Lembah Anai selalu ramai pengendara.Sekarang mendadak mati suri akibat permukaan jalan

Youtube
Air Terjun Lembah Anai 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA -- Dahulu jalan nasional Bukittinggi-Padang via Lembah Anai selalu ramai pengendara.Sekarang mendadak mati suri akibat permukaan jalan yang terputus total pasca banjir bandang pada Sabtu (11/5) malam.

Perekonomian di kawasan Silaiang, Tanah Datar ini pun menjadi susut. Para pedagang yang biasa mendapat rezeki saat ini hanya bisa pasrah. Bagaimana nasib mereka?

Hal itu yang dirasakan Ismayanto, pemilik lapak bahu jalan penjaja minuman dan makanan.Lapaknya ikut ambruk namun barang-barang dagangannya masih bisa diselamatkan.

“Jalan yang sekarang putus ini berdampak lah pada ekonomi kami, kami (pedagang) nggak bisa berjualan lagi,” keluh Ismayanto.

Secara kerugian baginya tidak besar hanya lapak saja yang rusak.Perputaran uang dari berjualan yang biasa didapat harian sekarang tidak ada lagi.

Untuk memenuhi kebutuhan, Ismayanto mengatakan akan bekerja apa saja yang bisa dilakukan.Jika butuh uang dagangannya sebagai modal akan dijual.

“Dagangan saya taruh di rumah paling nanti kami jual lagi ke agen grosir untuk biaya makan dan sekolah anak,” tuturnya.

Dia mengatakan sudah banyak bantuan yang diberikan dari pihak swasta dan pemerintah untuk membantu kelompok pedagang kecil.

Ismayanto kembali mengenang tragedi bencana galodo yang terhadi di malam hari sekira pukul 22.00 WIB.

Menurutnya, suara dari Sungai Anai sangat bergemuruh volume air juga sangat besar sampai keluar ke badan jalan.

Ia pun menyaksikan langsung lapaknya dagangannya yang ambruk.

Di jalur yang sekarang lumpuh ini keadannya kalut karena banyak oran mencoba menyelamatkan diri.“Airnya besar batu-batuan itu ikut dibawa semua kayak gemuruh tapi kami sudah waspada Alhamdulillah tidak ada korban,” imbuhnya.

Dia meyakini perbaikan jalan ini membutuhkan waktu yang tidak sebentar.

Perbaikan Jangka Pendek

Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi mengatakan, jalan nasional Padang – Bukittinggi tepatnya di Silaiang ditargetkan bisa dilewati kendaraan pribadi dalam sepekan ke depan.

Ia menuturkan, target pengerjaan jalan sementara untuk kendaraan pribadi itu dicanangkan usai berbincang dengan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sumbar.“Kemarin kita sudah berbincang dengan balai jalan, untuk kendaraan kecil atau pribadi bisa lewat dalam satu pekan ini. Sehingga itu juga bisa membantu kelancaran arus lalu lintas,” kata Mahyeldi.

Di samping itu, untuk kendaraan lainnya seperti truk dan bus untuk sementara harus melewati jalur lain.

Mahyeldi menyampaikan, perbaikan jalan seperti semula di Silaiang merupakan upaya jangka panjang karena butuh dukungan dari kementerian.

“Untuk jangka panjang memang ini butuh dukungan kementerian. Ini memang pekerjaan besar, dalam hal untuk rehabilitasi rekonstruksi nantinya. Karena memang ada beberapa ruas jalan yang terban, sampai ada yang putus,” ujarnya.

Sementara itu,Kantor Basarnas Padang, Sumatera Barat, merilis jumlah korban meninggal akibat banjir bandang di Sumbar, Rabu (15/5) total korban meninggal dunia yang sudah ditemukan sebanyak 59 orang. Rincian 23 orang dari Agam, 27 orang Tanah Datar, 2 orang Padang Panjang, 2 orang dari Padang dan proses identifikasi 5 orang.

"Hingga malam ini sudah ada 59 orang korban meninggal dunia yang sudah berhasil kita evakuasi," kata Kepala Basarnas Padang Abdul Malik yang dihubungi Kompas.com, Rabu (15/5).

Menurut Abdul Malik, korban yang masih dicari berjumlah 16 orang. "Ada 16 orang yang dilaporkan masih belum ditemukan. Proses pencarian akan dilanjutkan besok," kata Abdul Malik. Juru Bicara BPBD Sumbar, Ilham Wahab menyebutkan, mayoritas korban berasal dari daerah kaki Gunung Marapi.(tribunnews/kps/Reynas Abdila)

Baca juga: Anggota DPR Usul Politik Uang Dilegalkan, Bagaimana Menurut Kalian?

Baca juga: Buah Bibir : Putri Isnari Jelaskan Uang Panai Rp 2 Miliar

Baca juga: PDI-P Tidak Undang Jokowi ke Rakernas ke-5

Baca juga: Suporter Menjerit Tiket Termurah Rp 250 Ribu Saat Timnas Indonesia Vs Irak dan Filipina

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved