Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Pati

Meriahnya Tradisi Sedekah Bumi di Desa Jrahi Pati, Ribuan Nasi Berkat dan Gunungan Diperebutkan

Sedekah bumi di Desa Jrahi, Kecamatan Gunungwungkal, Pati, berlangsung meriah, Selasa (21/5/2024).

Tribunjateng.com/Mazka Hauzan Naufal
Arak-arakan nasi berkat dan hasil bumi dalam prosesi sedekah bumi di Desa Jrahi, Kecamatan Gunungwungkal, Kabupaten Pati, Selasa (21/5/2024). 

TRIBUNJATENG.COM, PATI – Sedekah bumi di Desa Jrahi, Kecamatan Gunungwungkal, Pati, berlangsung meriah, Selasa (21/5/2024).

Masyarakat berkerumun di area Gili Malang, Desa Jrahi, demi menghadiri ritual sedekah bumi, termasuk untuk berebut gunungan hasil bumi dan berkatan.

Ribuan nasi berkatan disediakan warga setempat untuk masyarakat dari luar Jrahi. 

Baca juga: Sedekah Bumi Desa Tegalsambi Jepara 40 Pemain Obor Antusias Mainkan Perang Obor 2024

Setiap keluarga menyediakan dua berkatan berisi nasi dan lauk pauk yang sikemas dalam wadah anyaman bambu.

Wadah anyaman bambu ini oleh warga setempat biasa disebut sebagai tlandik.  

Warga juga menyediakan aneka hasil bumi, antara lain kopi, buah jambu, kakao, dan terong. 

Nasi berkatan ditata pada miniatur rumah yang disebut pucak. 

Adapun hasil bumi disusun sedemikian rupa membentuk gunungan.  

Nasi berkatan dan hasil bumi dari warga dikumpulkan di kediaman Ketua RT, kemudian diarak keliling desa menuju punden. 

Kegiatan sedekah bumi di Desa Jrahi semakin menarik dengan adanya karnaval dan pertunjukan kesenian. Mulai dari tayub, ketoprak, hingga dangdut dan campursari.

Kepala Desa Jrahi, Miko Adi Setyawan, mengatakan bahwa rangkaian sedekah bumi sudah dimulai sejak Senin (20/5/2024) sore. 

Ritual sedekah bumi di Desa Jrahi merupakan wujud rasa syukur warga kepada Tuhan Yang Mahaesa atas karunia hasil bumi yang didapat.

”Per KK itu wajib menyumbang dua tlandik. Kemarin sudah ada. Hari ini puncak acara. Ini ritual khajatan. Kita berdoa sebagai ungkapan rasa syukur dan berdoa agar Desa Jrahi aman dan tentram,” tutur Miko. 

Ia menjelaskan, sedekah bumi di Jrahi digelar setiap tahun pada bulan Apit atau bulan ke-11 dalam penanggalan Jawa.

Selain sebagai wujud syukur, sedekah bumi juga menjadi momen bagi warga untuk berkumpul. 

Desa Jrahi sendiri dikenal sebagai Desa Pancasila karena keanekaragaman penduduknya.

Terbukti, warganya dari berbagai latar belakang agama guyub rukun ikut meramaikan acara sedekah bumi ini. 

Masyarakat Jrahi secara umum terbagi dalam tiga agama dan kepercayaan, yakni Islam, Protestan, Buddha, dan Kepercayaan Sapto Darmo/Sapta Darma. Mereka hidup rukun dan damai di Desa Jrahi.

Baca juga: Warga Honggosoco Kudus Kirab 10 Gunungan Sedekah Bumi

Menurut Miko, warga meyakini bahwa nasi berkatan mengandung berkah, terlebih telah didoakan bersama-sama.

Nasi berkatan yang tercecer bahkan juga dipungut oleh warga yang menonton acara sedekah bumi.

”Masyarakat antusias. Karena berkahnya besar. Nasi yang berceceran saja diambil,” tandas dia. (mzk)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved