Berita Semarang
Jelang Pilkada Kota Semarang, Anggota DPRD Imbau Masyarakat Tak Terprovokasi Kabar Hoaks dari Medsos
Menjelang pesta demokrasi Pilkada Kota Semarang 2024, DPRD Kota Semarang mengimbau masyarakat tidak terprovokasi informasi palsu (hoaks).
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Menjelang pesta demokrasi Pilkada Kota Semarang 2024, DPRD Kota Semarang mengimbau masyarakat tidak terprovokasi informasi dari media sosial yang belum jelas kebenarannya atau hoaks.
Wakil Ketua DPRD Kota Semarang, Wahyoe Winarto mengatakan, biasanya banyak informasi beredar di media soaial terkait dengan pilkada.
Masyarakat harus jeli dan memastikan kebenaran informasi tersebut.
Baca juga: Kontestasi Pilkada Purbalingga Menghangat, Presiden FSPPB Puji Cabup Ruli Adi
"Karena yang ada di medsos bisa menggiring opini publik, sehingga jangan mudah terprovokasi, sumber informasinya dicek dulu darimana, saya kira masyarakat sudah paham dan makin dewasa serta tahu lah cara menggunakannya," jelas Liluk, sapaannya, Dialog Interaktif DPRD Kota Semarang, di Hotel Noormans Semarang, Rabu (29/5/2024).
Liluk berharap, pelaksanaan Pilkada yang digelar 27 November 2024 mendatang menjadi lebih baik lagi.
"Kami berharap tidak ada tekanan, disambut dengan senang oleh semua masyarakat kota Semarang," jelasnya, saat menjadi narasumber dalam
Dia mengimbau semua elemen masyarakat menjaga situasi agar berjalan kondusif terhadap jalannya setiap tahapan Pilkada 2024.
Sehingga, pelaksanaannya nanti dapat berjalan lancar.
Apalagi, Kota Semarang merupakan ibukota Provinsi.
Artinya, kota ini menjadi tolak ukur kedewasaan dalam berdemokrasi.
"Mari kita jaga bersama kondusifitas agar tidak terjadi masalah dikemudian hari dan berjalan baik," imbuhnya.
Plt Kepala Badan Kesbangpol Kota Semarang, Yudi Hardianto Wibowo mengatakan, Pemkot Semarang ikut mendukung pelaksanaan Pilkada 2024.
Sinergitas ini bisa terlihat dari bergerak bersama dengan KPU dan Bawaslu serta instansi terkait, misalnya dalam penyiapan, Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilihan (DP4) dengan baik.
Dia berharap, tidak terjadi lagi permasalahan terkait data penduduk, karena sudah sesuai dengan ketentuan KPU.
"Sehingga, tidak ada lagi data pemilih di pesta demokrasi, dipakai untuk mencoblos dua kali dan digunakan untuk penggelembungan suara dan sebagainya," paparnya.
KKN-T UPGRIS Siap Terjun ke Masyarakat Desa Pagersari |
![]() |
---|
Sempat Lepaskan 56 Demonstran, Polda Jateng Kembali Tangkap 40 Orang Massa Aksi |
![]() |
---|
Kericuhan di Depan Polda Jateng Kembali Pecah Dini Hari Ini, Polisi Bubarkan Pakai Gas Air Mata |
![]() |
---|
Dari TK hingga SMP, Anak-Anak Semarang Diajak Cinta Membaca |
![]() |
---|
Belum Kondusif, Doa Bersama Ojol untuk Affan di Semarang Terpaksa Batal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.