Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Purple Lovers Community, Melihat Keunikan dari Para Pecinta Warna Ungu di Semarang

Fanatisme seseorang terhadap suatu warna tak jarang mengundang senyum bagi masyarakat awam.

|
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: muh radlis

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Fanatisme seseorang terhadap suatu warna tak jarang mengundang senyum bagi masyarakat awam.

Bagaimana jika kecintaan warna tersebut sudah menjadi satu komunitas?


Itulah satu hal unik dari Purple Lovers Community (PLC) atau komunitas pecinta ungu, yang di antaranya ada di Semarang, Jawa Tengah.

Mulai pakaian yang dikenakan, aksesoris, hingga perabot rumah tangga serta kendaraan digunakan para member pun serba berwarna ungu.


Tribun Jateng berkesempatan untuk mampir di rumah salah satu member dari komunitas pecinta ungu di Semarang ini dan berbincang-bincang dengan beberapa member (anggota).


"Member di Semarang ada tujuh orang. Namun member yang di Semarang itu meliputi wilayah Jawa Tengah, totalnya ada 16 orang.

Selain dari Semarang, ada juga dari Blora, Purbalingga, Wonosobo, Purwokerto, Solo, dan beberapa daerah lain," kata Yuli Fitriana (42), pemilik rumah ungu di Kelurahan Kalipancur, Ngaliyan, Semarang, Sabtu (1/6/2024).


Di rumah Yuli Fitriana atau yang akrab disapa Pipit itu, nuansa ungu tampak terlihat dari berbagai sisi.

Mulai dari pagar depan, kendaraan yang terparkir, dekorasi ruangan, kursi, sandal, sepatu, hingga perabot rumah tangga serta peralatan dapur pun serba berwana ungu.


Bahkan di tengah perkumpulan anggota di Semarang itu, selain mengenakan busana serba ungu, mereka juga tampak menggunakan aksesoris seperti gelang, cincin, hingga jam tangan berwarna ungu. Tak tanggung-tanggung, softlens yang digunakan pun memiliki variasi warna ungu.


Menurut Pipit, para anggota pecinta ungu itu memang mengharuskan diri memiliki barang berwarna ungu. Apabila membeli barang di suatu toko tidak memiliki warna ungu, mereka pun rela untuk menunggu pesanan barang berwarna ungu atau memilih custom meskipun harga lebih tinggi.


"Kami beli barang kalau tidak ada ungu, lebih baik tidak jadi beli. Kalau tidak ya pesan yang warna ungu atau custom.


Memang kalau warna ungu itu lebih mahal, karena tidak banyak," ungkapnya.


Satu pecinta ungu, Intan Zaen (37) menuturkan dirinya menyukai warna ungu sejak duduk di bangku Sekolah Dasar. Sejak saat itu, dirinya senang membeli barang serba warna ungu sampai sekarang.


Menurutnya, anggota keluarga tidak ada yang mempermasalahkan dirinya fanatik dengan satu warna tersebut.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved