Jawa Tengah
Sempat Jadi Biang Kerok Inflasi, Beras jadi Penyumbang Deflasi Jateng di Bulan Mei 2024
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sumarno menyatakan dibutuhkan upaya untuk terus menjaga kestabilan harga pangan, terutama beras di Jawa Tengah.
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: rival al manaf
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sumarno menyatakan dibutuhkan upaya untuk terus menjaga kestabilan harga pangan, terutama beras di Jawa Tengah. Hal itu seiring dengan kendala dialami Jawa Tengah terkait dengan produk pangan tersebut, di mana beberapa waktu sempat menjadi penyumbang inflasi.
"Produk pangan beras selalu menjadi PR kita, karena sebagai penghasil beras, kita sering diombang-ambing inflasi harga beras.
Memang ini bisa mudah kita atasi karena memang inflasi itu bicara masalah fluktuasi harga. Saat panen, (harga) turun, begitu tidak panen barangnya banyak keluar akhirnya harganya tinggi dan di sini (harga di Jateng) sendiri tinggi.
Jadi PR kita untuk menjaga kondisi saat panen dan tidak panen itu agar tidak terjadi gejolak yang tinggi," kata Sumarno saat rilis data BPS Jateng bulan Mei 2024 bersama BPS Jateng secara hybrid, Senin (3/6/2024).
Data BPS Jateng, disebutkan bahwa pada bulan Mei 2024 terjadi deflasi di Jawa Tengah sebesar -0,22 persen secara month to month (m-to-m/bulanan).
Beras dalam hal ini menjadi komoditas yang paling dominan menyumbang deflasi dengan andil sebesar -0,13 persen. Baru setelah itu disusul daging ayam ras dengan andil sebesar -0,07 persen; tomat sebesar -0,04 persen; angkutan antarkota sebesar -0,04 persen; dan cabai rawit dengan andil sebesar -0,03 persen.
Secara year on year (yoy), inflasi Jawa Tengah pada Mei 2024 tercatat sebesar 2,66 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 106,44.
"Alhamdulillah untuk angka inflasi kita (Jateng) bulan Mei 2024 secara m-to-m terjadi deflasi -0,22 persen, sehingga angka inflasi secara y-o-y juga mengalami penurunan menjadi 2,66 persen.
Kami harap ini bisa dipantau terus, sehingga kita bisa melakukan upaya-upaya untuk menjaga inflasi dalam ring yang kita inginkan dan menjadi perhatian kita kedepan, memang inflasi paling banyak dari sisi pangan. Kita akan memasuki musim kemarau, perlu perhatian kita bersama bahwa produk-produk pertanian kita bisa terjaga dengan baik," terangnya. (idy)
Hasil Audiensi Terbuka Aliansi Mahasiswa Semarang Dengan DPRD Jateng, Tuntutan Diakomodir |
![]() |
---|
24 Korban TPPO Asal Jateng Menolak Dipulangkan, Pilih Tetap di Eropa Karena Bisa Kerja |
![]() |
---|
Hasil BPR BKK Award Tahun 2025, BPR BKK Purwodadi Raih Predikat Terbaik 1 |
![]() |
---|
Daftar Jalur Alternatif Hindari Jalan Pahlawan Semarang, Ada Parade Seni Budaya Malam Ini |
![]() |
---|
Pengusaha Muda di Jateng Diberi Pelatihan Perpajakan, Ini yang Diharapkan Direktorat Jenderal Pajak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.