Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pendidikan

Siswa SMA DCS Torehkan Prestasi Lolos Kuliah di Luar Negeri, Ada NUS Hingga Sydney University

Siswa DCS bernama Janice Athalia Wibowo berhasil mendapatkan Beasiswa Indonesia Maju (BIM)  untuk melanjutkan kuliah di luar negeri.

|
Penulis: hermawan Endra | Editor: Muhammad Olies
Ist
Janice Athalia Wibowo berhasil mendapatkan Beasiswa Indonesia Maju (BIM) untuk untuk melanjutkan kuliah di luar negeri. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Siswa SMA Daniel Creative Semarang (DCS) bernama Janice Athalia Wibowo berhasil mendapatkan Beasiswa Indonesia Maju (BIM)  untuk melanjutkan kuliah di luar negeri.

BIM merupakan program yang diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional.

Diberikan kepada peserta didik atau lulusan yang berprestasi pada bidang akademik dan non-akademik. Beasiswa ini diberikan untuk jenjang S1 dan S2 yang ingin mendaftar ke perguruan tinggi dalam dan luar negeri

Butuh waktu serta perjuangan panjang untuk Janice bisa mendapatkan beasiswa BIM. Dimulai dari pendaftaran pada saat masih duduk di bangku kelas XI kemudian berlanjut ke tahap berikutnya mulai dari seleksi administrasi, esai, wawancara, hingga melampirkan prestasi yang telah diraih hingga akhirnya ia dinyatakan lolos.

Janice berhasil diterima di beberapa kampus luar negeri antara lain NUS (National University of Singapore) jurusan engineering, UofT, UBC, Usyd, Monash untuk jurusan computer science, kemudian Curtin untuk jurusan mining engineering, serta NTU.

“Pada saat itu saya sempat hampir mundur karena persyaratan yang sangat komplek. Tapi berkat dukungan sekolah, orangtua dan teman-teman saya ikut BIM ini, menyelesaikan semua persyaratannya karena saya punya prinsip hidup mencoba semuanya karena kalau tidak dicoba kita tidak tahu berhasil atau tidak,” katanya.

Baca juga: Mengenai Kabar Novita Mendapat Beasiswa Kuliah di Luar Negeri, Nisa: Kami Bangga Pastinya

Baca juga: Sosok Zara Putri Ridwan Kamil, Sejak Kecil Mandiri Bisa Beli HP Sendiri, Kuliah di Luar Negeri

 

Janice mengaku tantangan terbesar mengikuti BIM adalah pengelolaan waktu karena banyak sekali agenda, di sisi lain ia juga harus tetap menyelesaikan sekolah dan kegiatan organisasi lain. Hal tersebut membuatnya harus pintar dalam hal membagi waktu.

Ia pun memberikan tips kepada adik-adik kelasnya agar bisa mengikuti jejaknya lolos dalam BIM. Pertama yang terpenting adalah berani mencoba, kemudian disusul giat belajar dan berdoa.

Dukungan sekolah juga menurutnya hal yang sangat penting. Dalam hal ini ia mengaku sangat terbantu dengan bantuan sekolah, mulai dari kesigapan menyiapkan dokumen yang dibutuhkan, kesediaan meminjamkan perangkat seperti komputer maupun ruangan.

“Sekolah sangat gercep (gerak cepat) ketika ada dokument-dokument yang sekiranya dibutuhkan dari sekolah. Bahkan di hari libur pun tetap gercep membantu memberi dukungan.

Kemudian juga guru-gurunya yang selalu suportif membantu saya misalnya dalam shoting video, perlombaan, foto-foto dan guru bahasa inggris yang mempersiapkan soal tes dan masih banyak lagi,” ujarnya.

Tak lupa Janice mengucapkan terima kasih kepasa pihak sekolah, kepala sekolah, guru-guru, dan teman-teman yang telah mendukung setiap langkah hingga akhirnya lolos dalam BIM.

“Saya juga berpesan kepada teman-teman di luar sana untuk terus mencoba, menekuni apa yang kalian suka, dan sukses,” imbuhnya.

Janice memilih mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan kuliah di University of Sydney di Australia. Ia berharap dapat lulus tepat waktu dan kembali ke Indonesia untuk mengabdi kepada negara dan menularkan ilmu yang diperolehnya.

Selain itu, ia juga mempunyai rencana untuk membuat Proyek sosial dalam hal data analitic ingin mengedukasi kepada masyarakat Indonesia karena menurutnya di jaman sekarang tidak harus menguasai coding maupun kemampuan programing untuk dapat memahami data.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved