Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

BHP Semarang

Sajikan Perspektif Konstruktif Rencana Relokasi Lapas Pekalongan, Kemenkumham Gelar Sosialisasi

Guna memberikan gambaran yang konstruktif mengenai rencana relokasi Lapas Kelas IIA Pekalongan, Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah

Editor: Editor Bisnis
IST
Sajikan Perspektif Konstruktif Rencana Relokasi Lapas Pekalongan, Kemenkumham Gelar Sosialisasi 

TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Guna memberikan gambaran yang konstruktif mengenai rencana relokasi Lapas Kelas IIA Pekalongan, Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah mengadakan sosialisasi di Balai Desa Larikan Kecamatan Doro Kabupaten Pekalongan, Jum'at (07/06).

Sajikan Perspektif Konstruktif Rencana Relokasi Lapas Pekalongan, Kemenkumham Gelar Sosialisasi
Sajikan Perspektif Konstruktif Rencana Relokasi Lapas Pekalongan, Kemenkumham Gelar Sosialisasi (IST)

Pendekatan persuasif ini dilakukan untuk merespon munculnya kekeliruan pemahaman dari sebagian kelompok masyarakat desa mengenai kebermanfaatan dari pembangunan Lapas di daerah mereka.

Kepala Divisi Administrasi Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah, Anton Edward Wardhana selaku Ketua Tim Sosialisasi mengatakan, kehadiran Tim Kemenkumham Jateng sebagai sarana silaturahmi, penyamaan persepsi sekaligus konsolidasi.

"Ini bentuk silaturahmi. Ikhtiar kami untuk mencari titik temu agar menjadi kesepahaman bersama," tutur Anton.

"Bahwasanya niat kita baik. Mengedepankan komunikasi positif, mencakup kebijakan serta menganalisa simpati dan empati bapak ibu, guna pemecahan masalah yang mengarah pada solusi bersama," sambungnya.

Kemenkumham Jateng bersama masyarakat, kata Kadivmin, mempunyai tujuan yang sama.

"Kita sama-sama Ingin memberikan manfaat kepada masyarakat. Kita ingin daerah ini maju dan berkembang," ujar Anton.

"Mungkin perspektif berbeda, namun kita tujuan sama, dapat berkontribusi dan memberikan kebermanfaatan kepada masyarakat sekitar," tambahnya.

Kadivmin menjelaskan, pelaksanaan relokasi sangat urgen untuk dilakukan, karena melihat kondisi Lapas Pekalongan yang saat tidak representatif lagi. Selain itu, lokasi yang disediakan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Pekalongan ada di Desa Larikan.

Lebih lugas, Anton menekankan bahwa Lapas jauh dari stigma negatif yang berkembang di masyarakat.

Lapas saat ini, ungkap Anton, lebih mengedepankan pembinaan dibandingkan penjeraan. Di dalam Lapas banyak kegiatan yang bermanfaat bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), misalnya pembinaan keterampilan, kemandirian dan kerohanian.

"Mudah-mudahan itu bisa memberikan pencerahan kepada bapak ibu sekalian. Jadi Lapas saat ini, bukan lagi untuk menghukum mereka, tapi membina," papar Anton.

"Kenapa kita tidak memberikan kesempatan berkontribusi untuk menjadi lahan ibadah. Selain itu, mungkin anak, cucu, cicit Bapak Ibu suatu saat bisa menjadi pegawai Lapas tersebut," imbuhnya.

Sebelumnya, Kepala Lapas Pekalongan, Asih Widodo lebih dulu memaparkan kondisi terkini Lapas Pekalongan. Seperti diketahui, Lapas Pekalongan selalu terdampak banjir yang disebabkan oleh curah hujan yang tinggi dan rob air laut yang tinggi.

Selain itu, Asih juga menjelaskan mengenai dampak positif dari segi ekonomi, sosial, aksesibilitas dan pemerataan pembangunan imbah relokasi Lapas Pekalongan.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved