Berita Internasional
Jepang Siapkan Drone Canggih 'Global Hawk' untuk Imbangi China, Lebih Mahal dari Jet Tempur
Jepang terus mengembangkan teknologi pertahanan canggih sebagai upaya menghadapi ketegangan yang meningkat akibat kegiatan militer China, Rusia dan Ko
TRIBUNJATENG.COM, TOKYO - Jepang terus mengembangkan teknologi pertahanan canggih sebagai upaya menghadapi ketegangan yang meningkat akibat kegiatan militer China, Rusia dan Korea Utara belakangan ini.
Pasukan beladiri atau SDF Jepang telah menyiapkan drone Global Hawk senilai 17 miliar yen.
"Dengan intrusi China ke perairan teritorial Kepulauan Senkaku dan pengembangan nuklir dan rudal Korea Utara, keamanan Jepang menjadi semakin tegang," ungkap pejabat SDF Udara (ASDF) Jepang kepada NTV baru-baru ini.
"Sementara itu, kami membahas drone yang baru diperkenalkan di Pasukan Bela Diri dan unit SDF tersebut melihat dari dekat bagaimana "penerbangan tak berawak" dilakukan. Apa gambaran lengkap dari Global Hawk Skuadron Udara Pengintai Pasukan Bela Diri Jepang saat ini," tambahnya.
Sebelum waktu fajar, pangkalan Angkatan Udara Bela Diri Jepang telah menyiapkan beberapa lapisan keamanan yang hanya bisa dimasuki oleh anggota yang berwenang.
Mengistirahatkan sayapnya, ada sebuah pesawat terbang dengan bentuk yang tidak dikenal.
Ini adalah "drone" Global Hawk yang canggih, dioperasikan dari jarak jauh.
"Saya menggunakan mouse, keyboard, dan keypad numerik untuk mengarahkan pesawat," ungkap pilot drone Golden Hawk.
Kegiatan pengawasan sangat diperlukan untuk keamanan Jepang.
"Kami akan mendekati situasi aktual dari unit drone khusus pertama Pasukan Bela Diri," tambahnya.
Penggunaan drone adalah unit baru yang dibentuk pada tahun 2022 dengan tim yang terdiri dari 130 orang.
Kegiatan militer sekarang semakin intensif di seluruh Jepang, termasuk latihan militer oleh China dan Rusia dan pengembangan rudal Korea Utara.
Skuadron pengintai diyakini memantau dan mengumpulkan informasi tentang kegiatan tersebut.
Unit ini mengoperasikan tiga drone Global Hawk.
Dibuat di Amerika Serikat, harga per pesawat sekitar 17 miliar yen.
Penggembala Temukan Bayi Dikubur Hidup-Hidup, Berawal Lihat Tangan Mungil Keluar dari Lumpur |
![]() |
---|
Serangan Geng Tewaskan 50 Orang di Haiti, Mayat-Mayat Dibiarkan Tergeletak hingga Dimakan Anjing |
![]() |
---|
Kasus Pemerkosaan Berantai di Arizona Akhirnya Terungkap Setelah 30 Tahun |
![]() |
---|
Inilah Sosok Diella, "Menteri" AI Pertama di Dunia yang Bertugas Mengawasi Korupsi Kabinet |
![]() |
---|
Pidato Berapi-api Anak SMA Ini Disebut sebagai Pemicu Demo Nepal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.