Berita Semarang
Mbak Ita Dorong Pengembangan Sistem Pertanian Terpadu di Semarang
Mbak Ita para petani mengimplementasikan sistem integrasi dan pertanian terpadu seperti yang digunakan Kelompok Tani Muda Mandiri Kandri Gunungpati.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: deni setiawan
"Yang membedakan kami full organik sampai pestisida."
"Kami mandiri buat sendiri semua," imbuhnya.
Mujiono menyampaikan, sudah memiliki suplier tersendiri, bahkan harga pepaya miliknya ada di atas harga rata-rata di pasaran.
Perkebunan konsep organik tersebut menjadi nilai tambah dalam pemasaran hasil panen pepaya itu.
Menurut Mujiono, kelebihan pepaya organik buahnya lebih manis dan lebih tahan lama.
Terlebih untuk kesehatan pastinya juga lebih bagus.
"Dengan Bu Wali ke sini harapan melihat langsung dan bisa dicontohkan kepada petani-petani lain," kata dia. (*)
Baca juga: Polresta Pati Masifkan Patroli Buru Kendaraan Bodong
Baca juga: DP4 Blora Terjunkan 70 Petugas Pengawas dan Pemeriksa Hewan Kurban Saat Iduladha
Baca juga: 15 RPU Pasar Kuripan Pekalongan Segera Kantongi Sertifikasi Halal, Hasil Audit LPPOM MUI Jateng
Baca juga: BREAKING NEWS, Tersangka Kasus Pengeroyokan Bos Rental Mobil di Sukolilo Pati Bertambah Satu
tribun jateng
tribunjateng.com
Semarang
Hevearita Gunaryanti Rahayu
Mbak Ita
Pemkot Semarang
Pertanian
Kelompok Tani Muda Mandiri Kandri Gunungpati
Kelompok Tani Muda Mandiri
Pertanian Organik
pepaya
Lawan Inflasi, Pemkot Semarang Gelar Gerakan Pangan Murah Serentak di 1.530 Titik |
![]() |
---|
Kronologi Tahanan Rutan Semarang Tewas Terlilit Sarung, Ditemukan Jelang Subuh |
![]() |
---|
Kisah Omar Pembalap Cilik di Semarang yang Tak Boleh Kendarai Motor di Jalan Raya |
![]() |
---|
GJKI Keluarga Shalom-Yayasan GISI Semarang Rayakan HUT RI Bareng Warga |
![]() |
---|
1.000 Titik Sumur Resapan Dibangun di Semarang, Wali Kota: untuk Menanggulangi Banjir |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.