Hukum dan Kriminal
Emak-emak Juragan Emas Korban Perampokan di Pati Trauma Mendalam, Tak Berani Tidur di Rumah
LSBH Teratai Kabupaten Pati mendampingi SM (46), warga Desa Sokopuluhan, Kecamatan Pucakwangi, yang merupakan korban perampokan.
Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: Muhammad Olies
TRIBUNJATENG.COM, PATI - Lembaga Studi dan Bantuan Hukum (LSBH) Teratai Kabupaten Pati mendampingi SM (46), warga Desa Sokopuluhan, Kecamatan Pucakwangi, yang merupakan korban perampokan.
SM merupakan janda yang sehari-hari bekerja sebagai pedagang emas.
Pada Senin (3/6/2024) dini hari, rumah yang hanya dihuni SM bersama ibunya yang sudah berusia lanjut disantroni perampok.
Uang sebesar Rp 32 juta dan perhiasan emas seberat satu kilogram di brankas ludes digondol maling.
SM sudah melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian serta menunjuk LSBH Teratai sebagai kuasa hukum.
Pengacara LSBH Teratai, Nimerodi Gulo, telah mendatangi Polresta Pati untuk menanyakan progres penanganan kasus ini, Selasa (11/6/2024).
"Kami ditemui oleh Wakapolresta dan Kasatreskrim. Intinya perkara ini sudah diambil-alih oleh Polresta dan di-backup oleh Polda. Ini perkara serius, intinya harus serius untuk menangani," kata Gulo.
Baca juga: Sosok Siti Muawanah Korban Perampokan Sadis di Pati, Masih Pikirkan Anaknya Meski Nyawa Taruhannya
Dia juga meminta polisi melakukan pendampingan terhadap korban. Sebab, korban mengalami trauma setelah terjadinya perampokan.
"Korban butuh pendampingan karena secara psikologis terganggu, ada ketakutan luar biasa. Sehingga kalau memungkinkan Polresta turun tangan membantu ibu ini yang sedang ketakutan luar biasa," kata dia.
Gulo menambahkan, pihak Polresta Pati merespon positif dan mengatakan sudah berkoordinasi untuk melakukan pendampingan psikologis serta pengamanan terhadap korban.
"Karena pascakejadian beliau tidak berani tidur di rumah. Saat ini korban tinggal di pesantren dengan ibunya. Ada trauma luar biasa karena kejadian itu. Korban merasa was-was perampok akan datang lagi," jelas dia.
Gulo juga berharap para pelaku segera ditangkap dan dihukum seadil-adilnya sehingga kejadian serupa tidak terulang lagi di Pati.
"Ini juga soal jaminan keamanan bagi masyarakat Pati bahwa kejadian seperti itu tidak akan terulang lagi dengan menangkap pelakunya, sehingga tidak melebar ke mana mana dampaknya," tandas dia. (mzk)
Detik-detik Aipda Ucok Tega Bantai Ibunya Hingga Tewas, Pukul Kepalanya 3X dengan Tabung Gas Melon |
![]() |
---|
FAKTA, Bisikan Gaib Ini Bikin ABG Tusuk Ayah dan Neneknya Hingga Tewas, Ibu Selamat Meski Terluka |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: Ini 3 Tersangka Baru Kasus Suap Proyek Jalur Kereta Api |
![]() |
---|
IRONI Rohidin Mersyah, Dijuluki Gubernur Termiskin di Indonesia, Kini Kena OTT KPK, Segini Hartanya |
![]() |
---|
Babak Baru Kasus Rudapaksa Kakak Beradik di Purworejo, Polisi Telusuri TKP, Periksa 10 Terlapor |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.