Berita Semarang
RPH Penggaron Semarang Bersiap Lakukan Pemotongan Hewan Kurban Saat Iduladha
Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Penggaron, Kota Semarang bersiap melakukan pemotongan hewan kurban menyambut Iduladha.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Penggaron, Kota Semarang bersiap melakukan pemotongan hewan kurban menyambut Iduladha 1445 Hijriyah.
Beberapa persiapan dilakukan antara lain membersihkan alat pemotongan hewan hingga pembersihan kandang-kandang sapi.
Kepala Unit RPH Semarang, Ika Nurawati mengatakan, persiapan sudah mencapai 90 persen. Selanjutnya, pada H-1, sapi dari masyarakat akan tiba di RPH.
Baca juga: Video Lapak Dadakan Hewan Kurban Bermunculan di Ungaran Semarang
"Lokasi penyembelihannya kami bersihkan lagi supaya siap untuk penyembelihan hewan kurban," tuturnya, Rabu (12/6/2024).
Ika mengatakan, penyembelihan di RPH mengikuti daftar antrean.
Pada hari pertama Iduladha, ada 65 ekor sapi dan 31 ekor kambing yang akan disembelih di RPH.
"Seperti yang sudah terdaftar di RPH kami. Kemarin juga ada yang mau daftar tetapi kemungkinan mulainya agak siang. Tapi, karena diperkirakan akan menghambat distribusi akhirnya kami alihkan di hari berikutnya," tuturnya.
Ika mengatakan pada tahun ini RPH dipercaya untuk menyembelih sapi dari Baznas Provinsi Jawa Tengah untuk kurban sebanyak 90 ekor.
Nantinya penyembelihan sapi tersebut akan dilakukan mulai hari kedua secara bertahap dan dagingnya akan dibagikan kepada masyarakat.
"Hari terakhir akan ada seremonial dari bapak PJ Gubernur, Bu Wali Kota, dan jajaran pengurus baznas," ungkapnya.
Tak hanya kesiapan sarana prasarana, pihaknya juga menyiapkan enam tim juru sembelih halal (juleha).
RPH juga telah melatih takmir-takmir masjid yang akan bertugas.
"Kemarin sudah kami lakukan pelatihan sembelih halal dan teman-teman Juleha Kota Semarang yang setiap harinya membantu kami di RPH," jelasnta.
Menurutnya, pada penyembelihan hewan kurban tahun ini diprediksi akan lebih aman.
Mengingat, Kota Semarang sudah tidak lagi berstatus darurat Covid-19 dan tidak adanya ancaman penyakit mulut dan kuku (PMK) seperti tahun-tahun sebelumnya.
| Lega Kasus ISPA Turun, Dinkes Semarang Kini Waspada Bahaya Diare Akibat Air Isi Ulang Tercemar |
|
|---|
| Penyebab Cuaca Semarang Labil, BMKG: Ada Gelombang Rossby dan Fenomena MJO |
|
|---|
| Kuliah Dosen Tamu Perbankan Syariah Polines Bahas Literasi Digital dan Profesionalisme Syariah |
|
|---|
| Kasus Konten Porno AI SMA 11 Semarang Buatan Chiko, Belum Ada Korban yang Melapor |
|
|---|
| Pemkot Semarang Raih Penghargaan Pengawasan Hasil Kearsipan Tahun 2024 dari ANRI |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.