Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Sosok Permadi, Politisi Gerindra Meninggal di Usia 84 Tahun, Pernah Ingin Lengserkan Jokowi

Politisi senior dari Partai Gerindra, Permadi meninggal dunia pada hari ini, Rabu (12/6/24) pada usia yang ke 84 tahun.

|
Penulis: Andra Prabasari | Editor: galih permadi
KOMPAS
Politisi senior dari Partai Gerinda, Permadi meninggal dunia pada hari ini, Rabu (12/6/24) pada usia yang ke 84 tahun. 

Sosok Permadi, Politisi Gerindra yang Meninggal Diusia 84 Tahun, Pernah Ingin Lengserkan Jokowi

TRIBUNJATENG.COM- Politisi senior dari Partai Gerindra, Permadi meninggal dunia pada hari ini, Rabu (12/6/24) pada usia yang ke 84 tahun.

Kabar tersebut diungkapkan oleh Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman kepada wartawan.

"Innalillahi wa innailahi rojiun, dukacita mendalam atas berpulangnya senior kami Bapak Permadi tadi pagi jam 07.30 di kediamannya kawasan Pengadegan," kata Habiburokhman.

Permadi diketahui meninggal dunia pukul 07.00 WIB di kediamannya di Jalan Pengadegan Barat Pancoran, Jakarta Selatan.

Rencananya, Permadi akan dikebumikan di pemakaman San Diego Hills.

Lantas siapakah sosok Permadi?

Dikutip dari Banjarmasin Post, KRT Permadi Satrio Wiwoho atau biasa dikenal dengan nama Permadi, SH lahir di Semarang, Jawa Tengah, 14 Mei 1940.

Namun ada sumber lain yang menuliskan kelahiran 16 Mei 1940.

Sosok Permadi yang selain sebagai politisi juga dikenal sebagai paranormal itu sangat menyukai warna hitam.

Hal itu terlihat dari setiap pakaian yang dikenakannya.

Ia selalu memakai tas kecil yang selalu diapit tangan dan yang paling unik dia selalu memakai taksi untuk kegiatan di luar gedung DPR.

Permadi menceritakan, alasan kecintaannya menggunakan pakaian hitam berawal dari kebiasaan yang diterapkan oleh Poernomo (ayah Permadi) sejak kecil.

Dalam keyakinannya, hitam memiliki makna tersendiri: Warna hitam melambangkan ilmu jawa yang paling tinggi atau dikenal dengan Sangkan Paraning Dumadi. Kedua, warna hitam adalah warna yang paling konsekuen.

"Anda pakai baju warna-warni, bayangan tetap hitam. Anda pakai pakaian warna kuning, tetap warna bayangan hitam. Artinya, apa yang dipikirkan, apa yang dilakukan, apa yang dirasakan, apa yang diucapkan dan apa yang diperbuat harus sama dan konsekuen," ujar mantan wartawan ini.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved