Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Sosok Permadi, Politisi Gerindra Meninggal di Usia 84 Tahun, Pernah Ingin Lengserkan Jokowi

Politisi senior dari Partai Gerindra, Permadi meninggal dunia pada hari ini, Rabu (12/6/24) pada usia yang ke 84 tahun.

|
Penulis: Andra Prabasari | Editor: galih permadi
KOMPAS
Politisi senior dari Partai Gerinda, Permadi meninggal dunia pada hari ini, Rabu (12/6/24) pada usia yang ke 84 tahun. 

Lika-liku dalam kehidupan manusia sangat beragam, masa sulitpun pernah dirasakan Permadi.

Dia mengaku tidak menyangka dirinya bisa menjadi wakil rakyat dan merasakan keagungan gedung dewan yang terhormat.

Dia menuturkan, saat mulai merintis karier, segala macam pekerjaan pernah dilakoni.

Mulai menjadi kondektur, sopir taksi gelap, hingga menjadi pekerja lepas yang tidak mempunyai pendapatan tetap.

Itu terjadi antara 1967-1969.

“Dalam hidup, saya tidak pernah ngoyo. Istilah jawanya, ngeli ning aja keli. Jadi, mengalir seperti air saja. Bahkan, saya juga menerapkan prinsip hidup seperti yang diterapkan Eyang Sosrokartono yang merupakan kakak dari RA Kartini, yaitu ngelampah tanpa bolo, sugih tanpa bandho dan menang tanpa ngasorake, dengan prinsip itu hidup akan semakin enak," kata pengagum tokoh Soekarno ini.

Karena kecintaannya terhadap tokoh proklamasi nan kharismatik itu, dirinya pernah diberhentikan dari pekerjaannya. Kekagumannya terhadap sosok ketokohan dari mantan presiden pertama ini sudah dimulai sejak usia lima tahun.

“Saya tidak dekat secara fisik, tetapi dengan batin ia sangat dekat dan itu tidak bisa saya ungkapkan. Ada pengalaman unik mengenai Bung Karno, saat itu, saya bekerja pada lembaga pariwisata RI. Namun, akhirnya saya diberhentikan gara-gara dicap "Soekarnois". Bahkan, ditempat lain juga sama ditolak, tapi ya saya terima saja," ujar kolektor puluhan keris ini.

Pernah Ingin Lengserkan Presiden Jokowi

Nama Permadi pernah mencuat pada 2019, saat ingin melengserkan Presiden Jokowi.

Pernyataan itu, ia sampaikan jelang pelantikan Jokowi di periode keduanya pada 20 Oktober.

Langkah ini karena Permadi menilai Jokowi telah berkali-kali membohongi rakyat Indonesia dengan pertumbuhan ekonomi naik saat dilantik, hingga janji-janji saat dirinya menjalankan pemerintahan.

"Sebelum pelantikan targetnya [menurunkan Jokowi], pokoknya sebelum pelantikan [presiden]," kata Permadi, 28 September 2019.

Namun, Gerindra, sebagai partainya kala itu tak menghendaki.

Gerindra menyebut, pernyataan Permadi tak mewakili partai.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved