Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Kisah Pelarian Budiono ke Hutan Usai Habisi Tetangga, Pegangi Perut Serahkan Diri ke Polisi: Lapar

Saat menyerahkan diri ke polisi, Budiono (50) tak baik-baik saja. Ia terlihat menekan ulu hatinya yang sakit karena menahan lapar

Editor: muslimah
KOMPAS.COM/AHMAD FAISOL
Budiono pembunuh tetangganya sendiri digelandang ke Mapolres Probolinggo seusai bersembunyi di hutan selama seminggu, Rabu (12/6/2024). 


TRIBUNJATENG.COM, PROBOLINGGO - Saat menyerahkan diri ke polisi, Budiono (50) tak baik-baik saja.

Ia terlihat menekan ulu hatinya yang sakit karena menahan lapar.

Budiono adalah warga Desa Bremi, Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo.

Dia akhirnya menyerahkan diri ke polisi setelah menghabisi nyawa tetangganya sendiri.

Sebelum menyerahkan diri, pelakus empat melarikan diri dan bersembunyi di hutan.

Baca juga: Muncul Baliho Misteri Kasus Pembunuhan Haniyah 2016 di Batang Jateng: 2024 Belum Ada Titik Terang?

Baca juga: Terungkap, Ini yang Dilakukan Briptu Dhila Usai Bakar Suami, Sempat Minta Maaf Juga

Budiono terbakar emosi hingga menghabisi nyawa tetangganya, nenek Nur Halima (65), lantaran dituduh mencuri satu tandan pisang.

Budiono melarikan diri dan sepekan bersembunyi di hutan hingga akhirnya memilih menyerahkan diri diantar seorang tetangga.

Rupanya, Budiono tidak tahan kelaparan saat bersembunyi di hutan karena sulit menemukan makanan.

Saat ditemui di ruang Unit Pidana Umum (Pidum) Satreskrim Polres Probolinggo, Budiono mengaku kelaparan dan kebingungan mencari makanan selama di persembunyiannya.

Saat ditemui, Budiono yang saat ditemui mengenakan kaos dan celana pendek warna hitam tampak menekan bagian ulu hati seperti menahan sakit.

Terbukti, tuntutan perut lebih menyakitkan ketimbang bertahan sebagai pelarian.

"Saya menyerah karena sudah tidak ada yang bisa dimakan. Selama kabur di hutan, saya hanya makan buah-buahan di hutan yang dahannya berduri dan tidak terlalu tinggi, dan tidur di pohon," ungkap Budiono, Rabu (12/6/2024).

Budiono juga mengaku ia sudah gelap mata dan emosi terhadap korban yang menuduhnya mencuri satu tandan pisang dan menebang pohon pisang milik korban.

"Saya gelap mata saya, karena disangka mencuri pisang satu tandan. Saya juga tidak sadar berapa kali membacok korban dan tidak langsung menyerahkan diri karena takut," tambahnya.

Belakangan, Budiono baru mengaku menyesal atas perbuatannya.

"Saya merasa sangat menyesal, memang saat itu sangat emosi, pak. Saat melakukannya saya memakai celurit sendiri," pungkasnya.

Diberitakan, nenek Nur Halimah ditemukan tewas di dalam rumahnya dengan sejumlah luka sabetan senjata tajam di tubuhnya pekan lalu. Warga Dusun Tengah, RT 006/RW 002 itu ditemukan bersimbah darah sekitar pukul 09.00 WIB. (*)

 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved