Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

TPA Jatibarang Overload, Warga Semarang Diminta Bungkus Daging Kurban Pakai Kemasan Alternatif

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengajak masyarakat untuk menggunakan kemasan alternatif dalam membungkus daging kurban.

Penulis: iwan Arifianto | Editor: m nur huda
Tribun Jateng/ Iwan Arifianto
Pemulung sedang memungut sampah plastik di kawasan TPA Jatibarang Kedungpane Kecamatan Mijen, Kota Semarang, Senin (11/5/2020). 

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengajak masyarakat untuk menggunakan kemasan alternatif dalam membungkus daging kurban.

Kemasan alternatif digunakan sebagai solusi untuk mengurangi sampah plastik sekali pakai di hari raya Iduladha.

"Saya mohon kepada masyarakat yang membagikan daging kurban supaya mengurangi atau menghilangkan bungkus daging dengan plastik," ujar Walikota, Sabtu (15/6/2024).

Walikota menuturkan, pengurangan sampah plastik dapat dilakukan dengan mengganti kemasan daging kurban dengan daun jati, pisang, atau daun lompong.

"Besek juga bisa jadi alternatif," imbuh dia.

Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Jawa Tengah mencatat, setidaknya sampah di Kota Semarang mencapai 1.000-1.200 ton perhari.

Diprediksi, angka setoran sampah plastik sekali pakai ke TPA Jatibarang meningkat drastis ketika hari raya Iduladha.

Hal itu terjadi lantaran penggunaan plastik sekali pakai untuk membungkus daging kurban masih cukup marak.

"Dari masalah sampah yang kita hadapi seharusnya membuat kita mau repot bersama yakni beralih dari wadah daging kurban plastik sekali pakai ke besek atau membawa wadah sendiri," papar Manajer advokasi dan Kampanye  Walhi Jawa Tengah, Iqbal Alma.

Merujuk  data lembaga Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik (GIDKP), setiap 1 ekor sapi membutuhkan kurang lebih 150 kantong plastik.

Sedangkan setiap 1 ekor kambing membutuhkan kurang lebih 25 kantong plastik.

Angka tersebut semakin meningkat tergantung jumlah ekor hewan yang dipotong. 
Melihat data itu, lanjut Iqbal, penggunaan plastik untuk daging kurban setiap tahunnya harus dikurangi.

Pihaknya tak memungkiri kebiasaan tersebut bakal sulit berubah.

Maka, perlu peran semua pihak terutama pemerintah kota bisa menggunakan alat-alat negaranya yang bisa memberikan imbauan dari Camat hingga RT.

"Kalau kami lebih mengandalkan ke anak muda yang lebih terbuka soal isu tersebut," jelasnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved