Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Bos Rental Tewas Dihakimi Massa

"Di Google Maps Kami Ganti" Kata Kapolda Jateng Soal Stigma Kampung Bandit Imbas Tragedi Sumbersoko

Irjen Pol Ahmad Luthfi menegaskan tak sepatutnya khalayak menggeneralisasi warga Pati, khususnya Kecamatan Sukolilo, sebagai kaum pelanggar hukum

Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: Muhammad Olies
TribunMuria.com/Mazka Hauzan Naufal 
Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi saat memberikan keterangan pers di Gedung PGRI Kecamatan Sukolilo, Pati, Kamis (20/6/2024).   

TRIBUNJATENG.COM, PATI – Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi menegaskan tidak sepatutnya khalayak menggeneralisasi warga Pati, khususnya Kecamatan Sukolilo, sebagai kaum pelanggar hukum.

“Setelah kami check, recheck, dan final check dengan beberapa tokoh masyarakat dan tokoh pemuda perwakilan seluruh desa, dipastikan masih banyak masyarakat yang taat hukum dan tidak melanggar hukum. Maka kejadian kemarin tidak bisa digeneralisasi atau disamaratakan,” kata Ahmad Luthfi dalam sesi wawancara usai menyampaikan penyuluhan hukum dan berdialog dengan masyarakat di Gedung PGRI Kecamatan Sukolilo, Pati, Kamis (20/6/2024).

Sebagaimana diketahui, dua pekan terakhir ini, pandangan mata publik tanah air tertuju pada Kabupaten Pati, khususnya wilayah Desa Sumbersoko, Kecamatan Sukolilo.

Masyarakat geram dan memberikan stigma negatif terhadap masyarakat Pati sebagai efek dari Tragedi Sumbersoko yang terjadi Kamis (6/6/2024) lalu.

Baca juga: Kampung Bandit, Kini Muncul Kampung Penadah di Google Maps, Buntut Tragedi Bos Rental di Pati

Baca juga: BREAKING NEWS : Polda Jateng Obok-obok "Kampung Bandit" di Pati : 6 Mobil dan 23 Motor Disita

Dalam tragedi berdarah ini, seorang pengusaha rental mobil asal Jakarta, Burhanis (52), tewas secara mengenaskan setelah dihajar oleh massa yang menyangka dirinya pencuri mobil.

Padahal, Burhanis menggunakan kunci cadangan untuk mengambil mobil rental miliknya yang digelapkan.

Pascatragedi ini, masyarakat pun melabeli wilayah Sukolilo dengan sebutan “sarang maling”, “sarang penadah”, “sarang bandit”, dan berbagai julukan bernada celaan lainnya.

Wujud kegeraman publik itu bisa terlihat antara lain di aplikasi navigasi Google Maps. Banyak titik yang koordinatnya berada di wilayah Kecamatan Sukolilo, lebih khusus lagi Desa Sumbersoko, ditandai dengan penamaan-penamaan bernuansa negatif.

“Saya pastikan, kejadian kemarin itu bisa menimpa di mana saja, dan oleh siapa pun juga. Karena kejadian kemarin dipicu emosi sesaat, dipicu kemarahan tinggi yang mempengaruhi emosi massa,” tutur Ahmad Luthfi.

Luthfi memastikan bahwa cap kampung bandit, kampung maling, tidak sepatutnya disematkan pada Sukolilo. Sebab, lebih banyak masyarakat yang taat hukum ketimbang sebaliknya.

Dia pun berjanji akan melakukan upaya agar penandaan lokasi di Google Maps bisa dipulihkan sehingga citra masyarakat Pati juga pulih.

“Nanti kami upayakan yang di Google Maps akan kami ganti. Masyarakat Sukolilo lebih bangga dengan identitas aslinya daripada dicap semacam itu,” kata dia. 

Di sisi lain, Tragedi Sumbersoko juga menjadi peringatan bagi masyarakat luas. Luthfi menegaskan, pihaknya memperingatkan masyarakat untuk tidak main hakim sendiri. Sebab hukum harus ditegakkan sebagaimana mestinya.

Dia juga berharap masyarakat Sukolilo bisa lekas pulih pascakejadian lalu.

“Saya harap kita bersama-sama Sukolilo bisa recovery, tidak ada lagi trademark (cap) negatif terhadap Sukolilo. Adapun mengenai penegakan hukum yang sedang berjalan, kami sampaikan pula pada masyarakat bahwa itulah proses yang kami lakukan. Hadirnya Polri di tengah masyarakat adalah jaminan keamanan dan ketertiban sehingga ke depan masyarakat kita tenteram, aman, dan damai,” tandas dia.

Untuk diketahui, dalam kunjungannya ke Sukolilo, Kapolda juga mengadakan kegiatan bakti sosial pembagian bantuan sembako serta meninjau langsung kegiatan cek kesehatan gratis yang diadakan Polresta Pati. (mzk)

 

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved