Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Bos Rental Tewas Dihakimi Massa

"Dari Dulu Kami Sudah Tahu" Pengusaha Rental Mobil Tanggapi Blacklist Penyewa Dari Sukolilo Pati

Pengusaha rental yang tergabung dalam komunitas Transportasi dan Pariwisata (Triparta) menyebutkan tidak secara khusus memasukkan warga Pati.

|
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: rival al manaf
GOOGLE
Ilustrasi Rental mobil 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pengusaha rental yang tergabung dalam komunitas Transportasi dan Pariwisata (Triparta) menyebutkan tidak secara khusus memasukkan warga Pati, Jawa Tengah ke dalam daftar hitam atau blacklist sewa kendaraan.

Begitu pula untuk orderan tujuan Pati.

Hal itu di tengah ramainya pemberitaan pengusaha rental mobil yang mem-blacklist sewa kendaraan dari daerah tersebut sebagai buntut dari peristiwa pengeroyokan bos rental di Sukolilo hingga meninggal dunia.

Baca juga: "Membuat Sensasi" Pengakuan Kades di Pati Setelah Viral Deklarasi Dukung Ahmad Luthfi

Baca juga: Video 3 Anggota Jemaah Haji Asal Pati Meninggal di Makkah, Dimakamkan di Tanah Suci

"Kami tetap (layani) seperti biasa, sesuai SOP," kata Sughi saat dihubungi Tribun Jateng, Senin (24/6/2024).

Sughi menjelaskan, Triparta sendiri mengecam keras tindakan beberapa orang di Sukolilo yang melakukan pengeroyokan terhadap bos rental tersebut.

"Untuk daerah Sukolilo, memang dari dulu kami sudah tahu seperti itu dengan zona berdasarkan pengalaman kawan-kawan, ke sana harus bawa anggota. Namun perkara mem-blacklist tujuan ke sana, kami tidak ada."

"Yang kami kecam adalah main hakim sendiri, di mana tindakan itu tidak dibenarkan," terangnya.

Peristiwa itu, menurut Sughi menjadi pembelajaran bagi pengusaha rental agar lebih berhati-hati dalam menjalankan usaha. 

Menurutnya ini juga menjadi catatan khusus bagi Triparta agar lebih berhati-hati dalam memilih pelanggan.

Terutama bagi pelanggan yang menginginkan sewa kendaraan lepas kunci.

Sebab dari catatannya, ia menyebutkan kasus pelanggan membawa kabur mobil rental bukanlah hal baru.

"Kejadian ini menjadi hikmah kawan-kawan untuk lebih berhati-hati memilah job ataupun melepaskan armada yang tanpa driver. 

Sebenarnya, kendaraan dibawa kabur (pelanggan) banyak sekali terjadi, namun sampai menimbulkan korban jiwa baru kali ini," terangnya.

Lebih lanjut, ia mengimbau para anggota agar memberikan layanan jasa rental kendaraan bersama pengemudi.

"Jadi all in plus driver. Kemudian membuat grup untuk meminimalisasi orang-orang yang berniat jahat yang masuk kesitu," imbuhnya. (idy)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved