Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Jepang Belum Tahu Penyebab Infeksi Bakteri Pemakan Daging yang Serang Negaranya

Jepang tengah diserang infeksi bakteri "pemakan daging".Sekitar 77 orang meninggal pada Januari hingga Maret 2024 akibat infeksi bakteri mematikan

Penulis: Puspita Dewi | Editor: galih permadi
Tolga AKMEN / AFP
ILUSTRASI Jepang Belum Tahu Penyebab Infeksi Bakteri "Pemakan Daging" yang Serang Negaranya 


 Kukichi mengatakan, setelah pasien menyadari kakinya bengkak di pagi hari, pembengkakan dapat meluas hingga ke lutut pada siang hari.


 Segera setelah pembengkakan menyebar, pasien dapat meninggal hanya dalam waktu 48 jam.


 Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menjelaskan, bahkan ketika pasien dibantu obat, STSS tetap bisa mematikan.


 “Dari 10 orang yang mengidap STSS, sebanyak tiga orang akan meninggal akibat infeksi tersebut,” ungkap CDC. 


Bakteri streptococcus A juga dapat menyebabkan fasciitis nekrotikans yang disebut sebagai “pemakan daging.” 


Hal ini karena pasien yang sudah mengalami fasciitis nekrotikans dapat mengalami hilangnya anggota tubuh. 


 Penularan STSS Mirip seperti Covid-19, bakteri STSS menyebar melalui droplet atau tetesan dan kontak fisik antar-pasien. 


Bakteri ini juga dapat menginfeksi pasien melalui luka di tangan dan kaki. Umumnya, infeksi streptococcus A dapat diobati dengan antibiotik.


CDC menyampaikan, sebagian pasien yang tertular penyakit tersebut dilaporkan memiliki faktor kesehatan lain yang dapat menurunkan kemampuan tubuh melawan infeksi, seperti kanker atau diabetes.


 Selain itu, CDC juga mengatakan bahwa orang lanjut usia dengan luka terbuka berisiko tinggi terkena STSS, termasuk orang yang melakukan operasi.


(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved