Breaking News
Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pilkada Serentak 2024

Bupati Pekalongan Fadia Dicoklit, Terdaftar Di TPS 03 Desa Langkap

Petugas coklit datang ke rumah dinas Bupati, didampingi komisioner KPU, Bawaslu, PPK dan panwascam Kedungwuni.

Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: Muhammad Olies
Tribun Jateng/Indra Dwi Purnomo
Bupati Pekalongan Fadia Arafiq saat dicoklit oleh petugas Pencocokan dan Penelitian (Coklit) KPU Kabupaten Pekalongan di rumah dinas setempat. Bupati Pekalongan Fadia Arafiq saat dicoklit oleh petugas Pencocokan dan Penelitian (Coklit) KPU Kabupaten Pekalongan di rumah dinas setempat. 

TRIBUNJATENG.COM, KAJEN - Petugas Pencocokan dan Penelitian (Coklit) KPU Kabupaten Pekalongan, mendatangi Bupati Pekalongan Fadia Arafiq untuk di data sebagai pemilih pada Pilkada Serentak 2024.

Petugas coklit datang ke rumah dinas Bupati, didampingi komisioner KPU, Bawaslu, PPK dan panwascam Kedungwuni.

Pada Pilkada serentak November mendatang, Bupati Pekalongan Fadia tercatat sebagai pemilih di TPS 3 Desa Langkap Kecamatan Kedungwuni.

"Ini merupakan cara yang benar, petugas datang untuk mendata, sehingga kita bisa tahu update data terbaru, dan tahu dengan jelas berapa jumlah pemilih kabupaten Pekalongan secara real," kata Bupati Pekalongan Fadia Arafiq, Rabu (26/6/2024).

Baca juga: KPU Jateng Gelar Rakor Mekanisme Pencocokan dan Penelitian Pilkada 2024

Dijelaskan bupati, para petugas datang untuk menanyakan berapa jumlah dalam keluarga yang bisa memilih.

Mereka juga menjelaskan dimana TPSnya nanti.

"Untuk pilkada, jumlah TPS semakin sedikit jadi ada pergeseran pemilih, informasi tentang TPS mana kita memilih sangat penting. Saya tercatat di TPS 3 Desa Langkap," jelasnya.

Bupati Fadia menekankan, pentingnya kegiatan coklit ini untuk mengetahui data terbaru di setiap desa.

"Dengan adanya coklit seperti ini, kita bisa tahu data terbaru di setiap desa. Dan akhirnya, kita juga bisa tahu dengan jelas jumlah pemilih yang ada di Kabupaten Pekalongan secara real," ucapnya.

Selain mencocokkan data, petugas coklit juga menjelaskan jumlah pemilih di setiap TPS dan lokasi TPS yang akan digunakan.

Pada pemilihan kali ini, jumlah TPS berkurang dari hampir 3000 TPS pada pemilihan legislatif menjadi sekitar 2000 TPS.

"Jadi, informasi perpindahan atau pergeseran tempat TPS juga diperlukan untuk masyarakat. Dimana, mereka nantinya akan mencoblos itu penting," imbuhnya.

Fadia mengimbau, kepada masyarakat untuk terbuka dalam memberikan data pemilih, serta memberikan data terbaru kepada petugas coklit.

Hal itu supaya coklit ini menghasilkan data yang valid.

"Tidak usah takut, jika didatangi para petugas coklit, mereka semata bertugas untuk update data pemilih terbaru," imbuhnya. (Dro)

 

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved