Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kudus

Overload di TPA Tanjungrejo Kudus Dikeluhkan Masyarakat, Kinerja Dinas PKPLH Dipertanyakan

Penuhnya kapasitas Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tanjungrejo, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus kembali berdampak.

|
Penulis: Saiful Ma sum | Editor: rival al manaf
TRIBUNJATENG/SAIFUL MA'SUM
Kondisi TPA Tanjungrejo Kudus overload tidak bisa menampung sampah sebelum dilakukan penataan ulang, Rabu (26/6/2024) 

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Penuhnya kapasitas Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tanjungrejo, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus kembali berdampak terhadap sistem penanganan sampah masyarakat. 


Bahkan, rusaknya alat berat di TPA memperburuk kondisi hingga menyebabkan antrean truk pengangkut sampah mengular sampai berjam-jam setiap harinya. Sementara kondisi TPA Tanjungrejo dinilai sudah tidak mampu menampung sampah lantaran sudah mencapai batas maksimum kapasitas.


Masyarakat kembali mengeluhkan kondisi TPA yang tidak bisa difungsikan maksimal. Sampah-sampah masyarakat pun tertahan di tingkat keluarga.


Petugas pengangkut sampah dari Desa Tenggeles Kecamatan Mejobo, Utomo mengatakan, antrean membuang sampah ke TPA sudah terjadi dalam kurun waktu tiga bulan terakhir. 


Meski sempat diurai dengan mendatangkan alat berat bantuan dari Dinas PUPR, namun kondisi TPA kembali overload.


Petugas pengangkut sampah pun harus rela antre berjam-jam agar bisa masuk ke wilayah TPA. 


"Kondisi seperti ini sudah terjadi setelah musim hujan lalu, ya kurang lebih tiga bulanan sudah terjadi antre masuk TPA. Antrenya kadang lama sampai lebih dari 1 jam dampak TPA penuh dan alat berat rusak," terang Utomo, Rabu (26/6/2024).


Utomo sendiri harus tiga kali bolak balik dari Tenggeles ke TPA setiap harinya. Waktu yang dibutuhkan untuk membuang sampah ke TPA semakin panjang jika terjadi antrean masuk TPA. 


Belum lagi daerah yang jauh dari TPA membutuhkan waktu lebih panjang untuk mengakses TPA Tanjungrejo. 


Dia berharap kepala daerah turun tangan mengatasi persoalan di TPA yang menyulitkan masyarakat. Mengingat sejah ini sampah dari masyarakat belum bisa diolah di tingkat desa, sehingga produksi sampah yang dibuang ke TPA masih sangat tinggi. 


"Kalau saya aksesnya masih cukup dekat, jadi masih bisa tiga kali meski ada antrean. Kalau daerah lain yang jauh tadinya bisa dua kali menjadi sekali saja dampak antrean di TPA. Kasihan juga masyarakat kalau jadwal pengambilan sampah molor," ujarnya. 


Utomo menilai bahwa kondisi TPA Tanjungrejo tidak layak lagi dijadikan sebagai tempat pembuangan akhir tanpa dilakukan penataan ulang. 


Pemerintah harus mendatangkan alat berat untuk menata ulang gunungan sampah di TPA Tanjungrejo, supaya bisa menampung sampah kembali dan tidak sampai tercecer di jalanan. 


"Keluhan kami tempat sudah penuh gak bisa untuk buang sampah lagi. Solusinya harus ada pembuangan yang lebih luas lagi, supaya enak kerjanya. Pernah juga ada armada yang balik karena medan di TPA gak memungkinkan lagi," tegasnya. 


Ketua DPRD Kudus, H Masan menyayangkan kinerja Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (PKPLH) yang dinilai tidak bisa menangani persoalan sampah di TPA. Sehingga TPA Tanjungrejo mengalami over kapasitas dampak tingginya produksi sampah yang dibuang ke TPA. Sementara tidak ada upaya penataan ulang TPA meski sudah diberikan anggaran cukup besar pada 2023 lalu.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved