Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Piagam Palsu di PPDB Semarang

Blak-blakan Kepala SMPN 1, Siswanya Diduga Pakai Piagam Palsu di PPDB Kota Semarang 2024

Kasus dugaan kecurangan saat PPDB Kota Semarang 2024 menyita perhatian. Salah satu yang diduga melakukan praktik lancung itu adalah siswa SMPN 1

|
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: Muhammad Olies
istimewa
Ilustrasi Piagam Palsu 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kasus dugaan kecurangan saat PPDB Kota Semarang 2024 menyita perhatian publik. Berbagai pihak terkait mulai dari Disdikbud Jateng, Disdikbud Kota Semarang hingga pihak kepolisian turun tangan terkait dugaan adanya praktik yang mencoreng dunia pendidikan tersebut.  

Salah satu bentuk dugaan kecurangan tersebut berupa penggunaan piagam palsu yang berasal dari lomba level internasional.

Piagam palsu dari lomba internasional marching band tersebut diduga digunakan oleh siswa SMPN 1 Semarang untuk mendaftar ke SMA, salah satunya ke SMAN 3 Semarang.

Pihak SMPN 1 Semarang akhirnya angkat bicara terkait dugaan perkara piagam palsu tersebut. 

Kepala SMPN 1 Semarang, Siminto mengatakan, piagam yang diduga piagam palsu itu didapat pada 2022 lalu. Saat itu, dirinya belum menjabat sebagai kepala sekolah di satuan pendidikan tersebut. 

"Nuwun sewu, saya di SMPN 1 baru Desember kemarin. Posisi piagam yang diduga palsu itu kejadian di tahun 2022. Dengan munculnya ini, saya coba cari tahu," papar Siminto, saat dihubungi Tribun Jateng, Jumat (28/6/2024).

Baca juga: UPDATE: Disdikbud Jateng Temukan 25 Piagam Palsu di PPDB Kota Semarang, Dipakai di SMA N 3

Baca juga: Polisi Selidiki Dugaan Kecurangan PPDB di Kota Semarang 2024, Dalami Kasus Pidananya

 Siminto menegaskan, saat mengeluarkan surat pernyataan sudah mewanti-wanti kepada semua pembina untuk memastikan bahwa setiap kejuaraan benar adanya. 

Dia pun menanyakan kepada pembina. Pembina, kata dia, menyampaikan bahwa piagam kejuaraan marching band tersebut ada. Bahkan, dia juga menanyakan kepada orang tua. Namun, orang tua tidak mengetahui juara berapa putra-putrinya pada kompetisi marching band internasional itu. 

Pihaknya memaparkan, perlombaan marching band internasional itu diselenggarakan pada Juni 2022. Perlombaan dilakukan secara daring dengan mengirimkan video marching band ke panitia. Pengumuman yang semula diinfo pada Agustus 2022, ditunda menjadi September 2022. 

"Saya tanya pelatihnya ngikuti saat pengumuman atau tidak, katanya tidak. Dia dapat info juara dari LOnya. Pelatih kami hubungannya dengan yang di Malaysia. Diinfo bahwa Gita Bahana Smepsa (grup marching band SMPN 1) mendapat gold, juara satu," jelasnya. 

Kemudian, sambung Siminto, pada Desember 2022, diminta mengambil sertifikat itu ke Malaysia. Pelatih pun mengambil sertifikat tersebut ke sana. Pihak panitia memberikan 120 eksemplar sertifikat piagam. 

"Katanya, sekitar 120 eksemplar. Tidak ada piala. Jadi, piagam dari sana, bukan dari sekolah. Yang mengeluarkan dari Malaysia," jelasnya. 

Ilustrasi PPDB
Ilustrasi PPDB (TribunSolo.com/Andreas Chris)

Siminto menerangkan, hal yang menjadi janggal menurut pelatih adalah video pengumuman menunjukan Gita Bahana Smepsa meraih bronze atau perunggu. Namun, sertifikat yang diterima adalah piagam gold atau emas. 

"Itu yang jadi janggal, jadi polemik, ada masyarakat yang mengadu itu," ungkapnya. 

Siminto mengaku, telah dimintai klarifikasi kepada Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Jateng. Saat klarifikasi itu telah dibuat pernyataan karena disinyalir sertifikat tersebut tidak sah. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved