Berita Semarang
Kisah Lucky Setiawan Pakai AC Berlabel SKEM dan LTHE untuk Lawan Cuaca Ekstrem di Semarang
Warga Kota Semarang, Lucky Setiawan bisa hemat Rp 100 ribu sejak pakai AC berlabel hemat energi.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: raka f pujangga
Daerah tempat tinggal Lucky sebelumnya merupakan dataran tinggi yang teduh. Kondisi sebaliknya dialami di rumahnya yang sekarang yakni berupa dataran rendah dengan suhu lebih panas.
“Kalau di Mijen siang hari suhu saya cek di handphone sekira 27-29 derajat celcius tapi di Pasadena di waktu yang sama bisa mencapai 31-35 dejarat celcius,” bebernya.
Dia dan keluarganya baru pindah Mei 2024, sejak itulah rumahnya mulai dipasang AC.
Dia membeli AC merek SHARP model AH-A5ZEY kapasitas 0,5 PK berdaya 356,70 watt.
Kapasitas pendinginnya mencapai 4576,40 British Thermal Unit per hour (BTU/h).
Dari penggunaan AC berlabel hemat energi tersebut konsumsi energi tahunan mencapai sebesar 246,26 kwh, biaya listrik tahunan sebanyak Rp355,777 dengan asumsi penggunaan 8 jam perhari.
AC yang dibelinya adalah AC label LTHE dan SKEM dengan jumlah bintang tiga (3).
Ia sengaja membeli alat elektronik dengan label hemat energi dengan harapan biaya Listrik tak terlalu mahal.
“Ini sesuai ekspektasi saya, ternyata pakai AC dengan label hemat energi lebih murah, saya kira dulu pakai AC listrik jadi mahal ternyata bisa murah asal pakai label hemat energi,” tuturnya.
Lucky mengeluarkan biaya Listrik perbulannya sebesar Rp200 ribu dengan konsumsi Listrik 134,5 kwh yang mencakup kebutuhan alat elektronik lainnya meliputi kulkas, rice cooker, kipas angin, setrika, lampu LED dan lainnya.
“Sementara di rumah hanya AC yang pakai label tanda hemat energi karena saya tahunya baru-baru ini, Saya yakin biaya akan lebih hemat jika alat elekronik pakai label hemat energi semua,” paparnya.
Rumah Tangga Pondasi Hemat Energi
Praktik baik yang dilakukan oleh Syamsudin dan Lucky dalam penggunaan alat elektronik berlabel SKEM dan LTHE di sektor rumah tangga menjadi salah satu sektor prioritas yang digarap oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam menekan penggunaan energi listrik.
Merujuk data dari Direktorat Jenderal (Ditjen) Energi Baru, Terbarukan Dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM sektor rumah tangga memiliki potensi penghematan energi sebesar 15-30 persen.
Potensi penghematan tersebut bisa dilakukan melalui penggunaan alat elektronik dengan Standar Kinerja Energi Minimum (SKEM) dan peralatan Label Tanda Hemat Energi (LTHE).
Wacana 6 Hari Sekolah Kembali Muncul, DPRD Kota Semarang Dorong Kajian Mendalam |
![]() |
---|
Kronologi Tahanan Kasus Pelecehan Seksual Tewas Dikeroyok 2 Temannya di Dalam Sel Polsek Genuk |
![]() |
---|
Pudakpayung dan Penggaron Belum Terhubung ATCS, Ini Penjelasan Dishub Kota Semarang |
![]() |
---|
Kota Semarang Hujan, Berikut Prakiraan Cuaca BMKG Hari Ini Jumat 19 September 2025 |
![]() |
---|
Jual Beli Gadget Bekas Bisa Online dan COD di Gulabed Semarang, Begini Caranya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.