Berita Batang
Temuan Candi Batu Bata di KIT Batang, BRIN: Perlu Analisis Dampak Industri
Setelah ekskavasi Candi Batu Bata di Batang, penting dilakukan sebuah kajian analisis dampak industri terhadap candi dan lingkungannya.
Penulis: dina indriani | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, BATANG - Penemuan Candi Batu Bata di Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang saat ini masih dalam proses ekskavasi.
Arkeolog BRIN, Agustrijanto Indrajaja menyebut, setelah ekskavasi penting dilakukan sebuah kajian analisis dampak industri terhadap candi dan lingkungannya.
Pasalnya, posisi candi yang berasal dari tahun 630-an atau abad ke-7 ini berada di area Proyek Strategis Nasional (PSN), Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB).
Baca juga: Dapat Dukungan dari BI Tegal & Program Non Tunai, Batang Raih Peningkatan IETPD 284,5
Baca juga: Jaga Kelestarian Alam, Pemkab Batang Bersama BPI Tanam Ribuan Pohon di Sumber Mata Air
"Kami akan coba mengajukan untuk analisis."
"Penting setelah ini ditampakkan adalah analisis dampak."
"Dampak industri terhadap keberadaan seperti ini, kami perlu membuat kegiatan tersendiri analisis dampak dari pembangunan kawasan terhadap petirtaan."
"Itu juga perlu suatu kajian tersendiri," tuturnya kepada Tribunjateng.com, Senin (1/7/2024).
Adapun Agus menjelaskan, tahapan yang dilakukan untuk menyelamatkan candi di antaranya dengan ekskavasi, mendelineasi, analisis dampak industri, membuat zonasi-zonasi, hingga meningkatkan status bangunan ke konservasi.
"Penggalian candi menunjukkan bahwa struktur candi hanya tersisa bagian kaki saja, atau sekira 30 persen dari total bangunan."
"Bagian tubuh dan atas bangunan sudah rusak tidak ada lagi, karena memang struktur candi adalah batu bata merah yang mudah rusak," ujarnya.
Baca juga: Turunkan Angka Stunting, PT Nestle Indonesia Inisiatif Program 100 Hari Pendampingan Gizi di Batang
Baca juga: Peringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Pj Bupati Batang Ajak Warga Tanam Pohon hingga Pilah Sampah
Selain itu, ditemukan juga selasar candi di kedalaman 1,9 meter dari permukaan tanah.
Titik candi lain juga ditemukan di puncak bukit sekira 200 meter dari lokasi di arah tenggara.
"Kalau bantuan dari BRIN, kami harus mengajukan ke Rumah Program di usulan tiap tahun dari seluruh peneliti yang ingin melakukan penelitian bisa dilakukan di Rumah Program."
"Membuat proposal, nanti ada reviewer yang menilai, kalau lulus baru bisa jalan," imbuhnya.
Terkait anggaran, pihaknya belum bisa memastikan tentang nominal yang dibutuhkan.
tribunjateng.com
tribun jateng
Batang
Pemkab Batang
candi batu bata
Agustrijanto Indrajaja
BRIN
Kawasan Industri Terpadu Batang
Temuan Candi di Batang
"Saya Dijauhi" Kisah Mistono Korban Salah Vonis HIV, Kencing Berdarah Ternyata Ada Selang di Tubuh |
![]() |
---|
Penderitaan Mistono Karena Salah Divonis HIV RSUD Batang, Dijauhi Keluarga Tubuh Terus Melemah |
![]() |
---|
Batang Jadi Lokasi Program Utama Perhutanan Sosial Inklusif, 5 Desa Tunjukkan Praktik Wanatani |
![]() |
---|
143 Purna Tugas ASN Pemkab Batang Terima Tali Asih: Wujud Apresiasi dan Penghormatan |
![]() |
---|
Mageri Segoro, Senangnya Anak-anak SD Ikut Tanam Mangrove di Pantai Roban Barat Batang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.