Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

OPINI

Desain Komunikasi Visual adalah Ilmu Masa Depan

Teknologi digital dan media komunikasi berkembang pesat membuat perubahan budaya yang berdampak pada aspek sosial, salah satunya adalah ilmu DKV

Editor: Muhammad Olies
Ist
Ahmad Ramdhani, S.Kom., M.Ds., Ketua Program Studi D-3 Desain Komunikasi Visual Politeknik Harapan Bersama 

Oleh: Ahmad Ramdhani, S.Kom., M.Ds*

Teknologi digital dan media komunikasi berkembang pesat membuat perubahan budaya yang berdampak pada beberapa aspek sosial, salah satunya adalah ilmu Desain Komunikasi Visual (DKV).

Mendengar kata DKV atau Deskomvis merupakan sebuah proses perjalanan panjang, DKV dulunya dikenal dengan istilah desain grafis yang lebih berfokus pada masalah grafis berbasis estetika dengan informasi visual yang menarik.

Ilmu desain grafis sangat populer pada era internet belum menjadi sarana untuk beriklan. Publik dapat melihat proses desain grafis melalui komputer dengan penggunaan software desain dan hasil produk desain grafis statis (gambar dua dimensi) diterapkan pada media teknologi cetak seperti koran, majalah, buku, poster, flyer, brosur dan sebagainya.

Begitu juga dengan batas dimensi yang berubah seiring perkembangan pemikiran desain, desain grafis diterapkan menjadi sebuah desain lingkungan yang mencakup pengelolaan ruang. Serta sejalan dengan munculnya iklan yang menggabungkan antara gambar dan suara (audio visual), desain grafis juga diterapkan ke dalam media elektronik yang sering disebut dengan desain interaktif atau multimedia.

Selaras dengan kemajuan komunikasi berbasis teknologi informasi dan digital, serta adanya penggunaan software desain yang semakin canggih memberikan dampak industri selalu dinamis, adaptif dan mengalami pergeseran sehingga membuat nama desain grafis berkembang berubah menjadi desain komunikasi visual.

Hal tersebut terjadi karena meluasnya jangkauan cakupan ilmu dan wilayah kerja kreatif desain grafis. Ranah profesi DKV saat ini tidak lagi merancang pesan / informasi atau promosi yang dua dimensi saja, tetapi sudah merambah ke bidang tiga dimensi yang lingkup kerjanya tidak hanya wilayah desain grafis saja, tetapi sudah berkembang ke media digital (desain multimedia) mencakup ke animasi / motion picture, iklan TV, platform video media sosial dan lain sebagainya. 

Meskipun demikian perubahan nama desain grafis berkembang menjadi DKV tidak mengubah tujuan desainer grafis sebagai penyampai informasi visual dengan cara komunikatif dan relevan. Hanya yang membedakan pada area praktik atau profesi yang berubah dan berkembang seiring meluasnya penggunaan komputer dan internet.

Seperti sebagian besar desainer grafis dan ilustrator saat ini mengkombinasikan kemampuan menggambar secara tradisional dengan kemampuan komputerisasi. Dalam hal ini, komputer hanya mengubah cara bekerja untuk menghasilkan suatu desain yang paling baru di antara desain yang baru dan memberikan tantangan tersendiri bagi desainer grafis dan ilustrator dalam menemukan ciri khasnya. Baik desain grafis dan DKV sering dikategorikan sebagai Commercial Art karena merupakan paduan antara seni rupa dengan komunikasi untuk tujuan bisnis. 

Keberadaan DKV sangat lekat dengan kehidupan sehari-hari dalam berbagai dimensi, baik hiburan, bisnis, teknologi hingga komunikasi informasi. Kata “Desain” senantiasa dinamis, penuh gerak dan perubahan untuk dapat memandang ke depan dalam memenuhi tuntutan dan kebutuhan masyarakat, sehingga harus bisa mengikuti serta menyesuaikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Selanjutnya kata “Komunikasi” menjadi ciri khas utama DKV dengan bidang ilmu lainya yaitu berkaitan dengan media dan target yang sangat spesifik. Komunikasi sangat penting untuk memahami bentuk pesan yang ingin disampaikan, sehingga desainer akan dengan mudah “mengendalikan” pengguna atau target sasaran.

Serta kata “Visual” muncul karena melihat, membaca, dan merespon melalui estetika visual dalam menyampaikan pesan yang persuasif, komunikatif-informatif secara teknis dan filosofis sehingga lebih cepat dan mudah untuk dipahami. 

Sebagai salah satu cabang ilmu dari seni terapan, keilmuan DKV dalam pengertian modern dapat dipahami sebagai upaya pemecahan masalah melalui desain yang dihasilkan dari rasionalitas dan dilandasi pengetahuan yakni mempelajari tentang perencanaan dan perancangan berbagai bentuk informasi komunikasi visual, mulai dari menemukan dan mengenali permasalahan komunikasi visual, mencari data verbal dan visual, menyusun konsep kreatif berdasarkan karakteristik target sasaran sampai dengan penentuan visualisasi final desain untuk mendukung tercapainya sebuah komunikasi verbal visual yang fungsional, persuasif, artistik, estetis dan komunikatif. 

DKV di masa depan hadir sebagai penanda zaman, senantiasa tidak bisa lepas dari multi disiplin ilmu sebagai produk budaya yang terkait dengan sistem sosial dan ekonomi, dalam implementasinya mampu mempengaruhi kultural dan moral masyarakat.

Salah satu contoh di era disrupsi saat ini, munculnya perkembangan teknologi seperti Artificial Intelligence (AI) merupakan salah satu solusi dari pemecahan masalah komunikasi visual. Penerapan ilmu DKV dengan AI saat ini belum bisa menggantikan daya kreativitas manusia seutuhnya karena AI hanyalah sebuah alat dengan teknologi canggih yang berfungsi untuk mempercepat proses kreatif melalui penciptaan otomatis dengan menghasilkan beberapa varian desain serta AI juga dapat membantu desainer untuk optimasi proses produksi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved