Opini
Tantangan Pengawasan Sekolah terhadap Kualitas Pengajaran Bahasa Inggris di Era AI
Mahasiswa S3 Ilmu Pendidikan Bahasa Konsentrasi Bahasa Inggris Universitas Negeri Semarang (UNNES) dan Penerima Beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendi
Terlebih dengan perkembangan pesat di bidang teknologi khususnya Artificial Intelligence (AI) yang mana dunia pendidikan juga terkena dampaknya. Pada awal AI muncul, banyak guru Bahasa Inggris melarang siswa dalam mengunakan AI dalam proses pembelajaran. Karena guru masih terbiasa memberikan penilaian pembelajaran Bahasa Inggris secara summative dari pada formative yang mana lebih menekankan pada proses dari pada hasil akhir dari belajar Bahasa Inggris.
Namun kini, dari pada menghindari penggunaan AI, guru harus bekerja secara kreatif dalam memberikan betuk soal penilaian Bahasa Inggris secara penilian formative dan melibatkan AI. Lebih lanjut kini AI dapat terintegrasi pada kamara yang dapat di gunakan untuk mengoreksi soal pilihan ganda, mengawasi aktifitas pekerja saat jam kerja, dan menganalisa dan memberikan masukkan terhadap lesson plan yang di buat oleh guru.
Sebagai contoh pada gambar berikut, ChatGPT dapat membantu memberikan masukkan kepada setiap komponen lesson plan yang kita buat di mana mungkin guru Bahasa Inggris sulit mendapatkan masukkan atau umpan balik dari ahli karena keterbatasan waktu dan akses.
Secara konseptual, sekolah di masa depan dapat menginstal kamera didalam kelas yang terhubung dengan AI yang dapat mengawasi guru dalam mengajar dan guru dapat melihat ulang hasil rekaman tersebut dan melihat hasil masukkan dari analisa AI tersebut.
Namun upaya ini bukan untuk mengantikan peran pengawas sekolah dengan AI, namun pengawas sekolah dapat memanfaatkan AI untuk membantu mereka dalam proses pengawasan sekolah. Pengawas sekolah tentu harus mengecek hasil rekaman dan masukkan dari AI dari video yang terrekam sebelum melakukan pengawasan ke sekolah. Kemudian melakukan kunjungan ke kelas untuk melakukan observasi.
Melakukan pengecekan terhadap setiap komponen pembelajaran Bahasa Inggris seperti lesson plan, rubrik, media pembelajaran, dan lain-lain. Kemudian pengawas sekolah memberikan masukkan terhadap praktik mengajar guru Bahasa Inggris, idealnya pengawas sekolah tersebut juga merupakan seorang guru Bahasa Inggris yang berpengalaman agar dapat memberikan umpan secara teoritis dan praktik.
Namun konseptual ide ini perlu memperhatikan kode etik yang harus di perhatikan oleh pemangku kebijakan, seperti AI apa yang akan di gunakan dan tingkat ke amanannya, di mana data dari AI itu akan di simpan, seberapa aman data tersebut pada penyimpanan, dan siapa saja yang dapat dan boleh mengakses data tersebut.
Data-data yang di ambil melalui kamera yang akan di pasang didalam kelas tersebut akan menyimpan banyak data pribadi siswa dan guru jika sampai data-data pribadi tersebut disalah gunakan oleh pihak tidak bertanggung jawab tentunya pengunaan AI untuk proses pengawasan sekolah akan berbalik berdampak buruk bagi sekolah, guru, dan siswa.
Apakah pengawas sekolah memerlukan bantuan AI? Mengingat luasnya wilayah Indonesia, penggunaan teknologi di sekolah dan AI akan sangat membantu dan meningkatkan efisiensi waktu yang diperlukan untuk proses pengawasan sekolah.
Pada khusunya pendidikan Bahasa Inggris, dimana pengawas sekolah makin dituntut menguasia pengetahuan mengenai kontent dari Bahasa Inggris dan teori-teori pemerolehan Bahasa, pedagogi terkait bagaimana cara guru mengajar di kelas, dan teknologi yang di gunakan untuk proses penilaian ataupun media pembelajaran Bahasa Inggris di dalam kelas.
Oleh karena itu, AI makin tidak dapat di hindari namun dapat kita manfaatkan dalam proses pembelajaran tentu dengan mempersiapkan literasi AI baik bagi guru dan siswa agar AI tidak disalah gunakan dalam proses pembelajaran.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.