Berita Kudus
Kisah Situs Sumur Gentong Loram Wetan Kudus, Konon Airnya Tak Pernah Habis
Desa Loram Wetan, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus memiliki peninggalan unik berupa Situs Sumur Gentong.
Penulis: Saiful Ma sum | Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Desa Loram Wetan, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus memiliki peninggalan unik berupa Situs Sumur Gentong.
Konon, air di sumur gentong yang ada di Loram Wetan ini tidak pernah habis, sumber airnya pun tidak pernah kering meski dilanda musim kemarau.
Keberadaan sumur gentong dipercaya oleh masyarakat setempat sebagai peninggalan leluhur berusia hampir lima abad.

Airnya diyakini mengandung keberkahan jika dimanfaatkan untuk hal-hal yang positif.
Keberadaan Situs Sumur Gentong Loram Wetan mulai diangkat dikenalkan lebih luas kepada masyarakat umum pada tahun 2000-an.
Masyarakat setempat menggelar kirab budaya situs sumur gentong mengelilingi perkampungan setiap setahun sekali. Dilakukan pada hari pertama memasuki Tahun Baru Islam atau Muharam.
Keberadaan Situs Sumur Gentong didorong menjadi cikal bakal lahirnya destinasi wisata baru di Desa Loram Wetan.
Yaitu destinasi wisata religi yang memberikan fasilitasi air gratis kepada masyarakat umum.
Melimpahnya air di Situs Sumur Gentong juga bisa dimanfaatkan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.
Misalnya untuk terapi pengobatan, atau digunakan untuk mencukupi kebutuhan air sehari-hari.
Keberadaan Situs Sumur Gentong Loram Wetan mendapat perhatian dari DPR RI, DPRD Provinsi, hingga DPRD kabupaten.
Anggota Komisi XI DPR RI, Musthofa mengatakan, keberadaan Situs Sumur Gentong harus dikembangkan menjadi daya tarik wisata.
Adanya kirab budaya yang dilakukan setahun sekali harus dimanfaatkan sebaik-baiknya sebagai media promosi dan mengenalkan Desa Loram Wetan kepada masyarakat luas.
Politikus PDI Perjuangan itu menyebut bahwa Kabupaten Kudus memiliki kekayaan yang luar biasa terkait peninggalan sejarah yang masih bisa dimanfaatkan saat ini.
Di antaranya peninggalan para leluhur berupa sumber air yang masih bisa digunakan para penerusnya.
Bahkan, terkadang peninggalan-peninggalan tersebut diperkirakan berusia ratusan tahun seperti contoh keberadaan sumur gentong di Komplek Makam Sunan Muria.
"Sumur gentong di Makam Sunan Muria saat ini masih bisa difungsikan untuk para peziarah. Harapan kami, situs sumur gentong di Loram Wetan ini juga bisa dikelola dengan baik agar keberadaanya bisa membantu masyarakat yang membutuhkan," terangnya, Senin (8/7/2024).
Musthofa menyatakan, Situs Sumur Gentong Loram Wetan merupakan satu potensi yang dimiliki Desa Loram Wetan. Keberadaannya sudah mulai dikembangkan dan dikenalkan ke masyarakat luas lebih dari 10 tahun terakhir.
Menurut dia, Sumur Gentong Loram Wetan memiliki sejarah bahwa airnya tidak pernah habis atau berhenti.
Keberadaannya harus mendapatkan perhatian dari berbagai kalangan supaya perkembangan munculnya destinasi wisata baru tidak stagnan.
"Mau diyakini atau tidak, dipercaya atau tidak, kami paham betul. Sehingga harapan kami, ini tidak ingin disakralkan, tetapi sumur gentong ini diyakini memberikan berkah kepada masyarakat. Ini yang saya pesan kepada kepala desa, camat, kepala dinas, dan bupati, bisa mengoptimalkan seluruh potensi yang ada," ujarnya.
Musthofa yang juga dikenal sebagai mantan bupati Kudus menegaskan, pengembangan lahirnya destinasi wisata baru tidaklah mudah.
Butuh komitmen berbagai pihak, mulai dari pemerintah desa setempat hingga masyarakat umum untuk mengembangkannya. Tentunya butuh juga dukungan dari berbagai pihak supaya kebutuhan sarana dan prasarana pendukung bisa dipenuhi dengan cepat.
"Kalau bicara soal sumur gentong saja yang bisa dilihat, apa yang menarik?
Siap gak masyarakat komitmen. Ketika siap, mari bangun bersama sarpras pendukungnya. Teman-teman eksekutif saya kira bisa kalau hanya sekadar membesarkan ini, kuncinya komitmen bersama," lanjut dia.
Pengembangan Situs Sumur Gentong Loram Wetan harus disentuh oleh tangan-tangan dan ide-ide kreatif. Airnya bisa dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar sebagai tempat 'mampir ngombe'. Misalnya warga bisa minum air sumur gentong gratis selepas dari sawah, berbelanja, dan aktivitas lainnya.
Dia berpesan agar festival budaya Situs Sumur Gentong Loram Wetan jadi ikon, model, simbol dan modal desa untuk mengembangkan dan memajukan desa.
"Adanya sumur gentong ini semoga bisa memberikan manfaat. Saya pesan ke Disbudpar, ketika ingin mengembangkan festival budaya harus bekerjasama. Saya harap festival ini bisa didesain dengan lebih baik lagi dan lebih meriah, di antaranya butuh pembenahan sarpras, supaya bisa memberikan kontribusi nyata," tegasnya.
Tokoh masyarakat Loram Wetan, Subarkah menjelaskan, keunikan dari Situs Sumur Gentong di wilayahnya adalah sumber air yang tidak pernah kering.
Masyarakat sudah mendukung adanya rencana pengembangan Situs Sumur Gentong menjadi destinasi wisata baru di Desa Loram Wetan.
"Dulunya konon lokasi sumur gentong berada di rumah kediaman pemimpin Kudus pada zamannya. Air sumur itu, ceritanya dipercaya bisa membantu masyarakat soal menyembuhkan penyakit," tuturnya.
Kepala Desa Loram Wetan, Eko Apri Kusdiyanto siap mendukung pengembangan Situs Sumur Gentong di desanya agar bisa menjadi daya tarik wisata baru.
Pihaknya membutuhkan bantuan dari semua pihak, agar sarpras pendukung di lingkungan Situs Sumur Gentong bisa dibangun secara bertahap. (Sam)
Kudus Borong Penghargaan Lomba TMMD ke-125 Nasional, Ada Dandim, Wabup, dan Wartawan Tribun Jateng |
![]() |
---|
Dinkes Kudus Temukan 1.250 Kasus Gejala Gangguan Kejiwaan via Cek Kesehatan Gratis |
![]() |
---|
SE Larangan Jebakan Tikus Listrik di Kudus Resmi Diterbitkan |
![]() |
---|
Polisi Bongkar Penjualan Miras Berkedok Angkringan di Kudus |
![]() |
---|
Kudus Hemat Rp 2 Miliar, 40 Penyuluh Pertanian Dialihkan ke Kementan untuk Dukung Program Prabowo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.