Terkendala Salah Data, Ribuan Petani di Kudus Belum Terima Bantuan Puso

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Meski telah memasuki masa tanam ke dua di Kudus namun ribuan petani masih belum menerima dana bantuan gagal panen atau puso akibat bencana banjir di musim hujan awal lalu. 

Pada tahapan ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus masih melakukan proses verifikasi terkait data diri petani yang bantuan puso.

Baca juga: Nasib Pilu Petani Jepara, Dijanjikan 643 Ton Pupuk Subsidi Tetapi Masih Belum Tersedia

Kepala Pelaksana Harian BPBD Kudus, Mundir menyampaikan bahwa bantuan puso yang diterima petani Kudus Baru sejumlah 499 orang.

Padahal, di Kabupaten Kudus, ada 5.876 petani yang terdampak puso sesuai data dalam SK Bupati sebagai penerima bantuan gagal panen akibat banjir.

Mundir menjelaskan, 499 petani yang sudah menerima bantuan dana puso terjadi pada akhir tahun lalu saat penyerahan serentak oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Sementara saat ini, pihaknya masih melakukan pendataan penerima bantuan di direktorat supaya bantuan tahap pertama dapat tersalurkan semua.

"Saat ini data penerima masih di direktorat, setelah itu baru bisa diajukan untuk tahap pertama terlebih," katanya dikutip Tribunjateng, Selasa (16/7/2024). 

Sementara untuk bantuan tahap kedua, juga masih dalam tahap pengajuan. Dia menyebut ada banyak kesalahan data sehingga memerlukan waktu untuk proses verifikasi.

"Perlu diverifikasi karena ada salah nama, nomor induk dan lainnya," ungkapnya.

Mundir menyebutkan, pengajuan bantuan puso akibat banjir sudah dilakukan pada awal Juli 2024. 

Untuk itu, pendataan dilakukan bersama Disdukcapil Kudus dan Dispertan Kudus.

"Yang penting, berkas harus lengkap dulu, sehingga nanti baru bisa menghitung jumlahnya. Sebab ada beberapa desa yang keberatan lantaran sulitnya proses administrasi," sebutnya.

Baca juga: Semen Gresik Bersama Petani Panen Buah Kelengkeng, Mampu Hasilkan Belasan Juta Rupiah

Diketahui, bantuan puso pasca banjir disalurkan oleh pemerintah melalui BNPB langsung ke rekening petani. 

Sementara besaran yang dialokasikan, setiap petani mendapat hibah bantuan senilai Rp 8 juta untuk ganti rugi gagal panen atau puso akibat banjir.

"Besarannya Rp 8 juta, langsung disalurkan ke petani," ungkapnya. (Rad)