Kafe Kartini Temanggung Mempekerjakan Kaum Disabilitas dan Mereka Enggan Libur
Kafe Kartini Temanggung Mempekerjakan Kaum Disabilitas dan Enggan Libur. Lokasi di Jl. Kartini No.1-2, Jampirejo Tengah, Jampirejo, Kec. Temanggung.
TRIBUNJATENG.COM, TEMANGGUNG - Jika berkunjung ke Kabupaten Temanggung Jawa Tengah, ada sebuah kafe istimewa yang recommend untuk disinggahi. Nuansa kafe ini berbeda dengan kafe pada umumnya dikarenakan karyawan yang dipekerjakan berasal dari kaum disabilitas. Kafe Kartini namanya.
Salah satu program dari Kemensos yang memang diperdayakan untuk anak disabilitas agar mereka mendapat lapangan pekerjaan serta untuk meningkatkan kesetaraan status sosial.
Kafe Kartini berada di Komplek Sentra Terpadu milik Balai Besar Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Intelektual (BBRSPDI) di Kabupaten Temanggung. Kafe ini berdiri pada tahun 2021 dan diresmikan langsung oleh Menteri Sosial, Republik Indonesia, Tri Rismaharini.
Para disabilitas intelektual yang dipekerjakan, beberapa diantaranya merupakan jebolan dari Balai Besar Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Intelektual (BBRSPDI) Kartini Temanggung dan SLB Temanggung. Mereka diikutkan pelatihan terlebih dahulu di Sentra Terpadu Kartini sebelum terjun ke lapangan.
Terdapat total 20 pekerja yang terdiri dari 11 karyawan disabilitas mulai dari disabilitas intelektual, fisik, tuna rungu, dan tuna wicara. Termasuk anak yang berhadapan dengan hukum atau ABH, dan sisanya berasal dari warga rentan miskin.
Kafe Kartini menjadi ikon yang hingga saat ini masih beroperasi, bahkan bisa dibilang tidak pernah sepi pengunjung. Jika biasanya kafe yang baru buka cenderung booming di awal lalu sepi, kafe ini bisa beradaptasi dengan perkembangan.

Murah Meriah
Menu yang disediakan selalu update dari waktu ke waktu. Mulai dari beragam jenis varian kopi, snack camilan, hingga menu makanan berat tersedia. Harganya pun sangat ramah di kantong. Mulai Rp 3 ribu hingga Rp 20 ribu.
Barista yang merupakan disabilitas intelektual, sangat cekatan dalam meracik minuman. Tersedia kopi V60, Vietnam Dripp, Kopi robusta dan arabika, tubruk gula jawa, frappe, hingga mojito.
Semangat karyawan disabilitas dalam bekerja patut diapresiasi. Bahkan bisa dibilang "ngluwehi wong normal" (melebihi orang normal). Hal ini dibuktikan dari etos kerjanya yang cekatan, disiplin, dan rajin. Mereka tidak suka libur, ingin terus masuk bekerja karena dengan bekerja mereka merasa hidup, mereka senang dengan kesibukannya.

Enggan Libur
Mereka senang bertemu banyak orang baru, hal ini juga melatih tingkat kepercayaan diri penyandang disabilitas. Karena dengan bekerja dan bertemu dengan orang-orang, mereka bisa lebih berkembang, tidak akan merasa terbelakang dan tertinggal, komunikasi yang awalnya susah dilakukan, lama kelamaan menjadi lancar. Mereka merasa tidak lagi dianggap rendah.
Di tempat kerja, para penyandang disabilitas ini diajarkan sopan santun, dibimbing agar bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan, serta dilatih untuk mengendalikan emosi. Mereka yang awalnya hanya diam saja di rumah, bahkan tidak pede ketika untuk sekedar keluar rumah, di kafe ini mereka bisa mengekspresikan diri serta mengembangkan skill yang dimiliki.
Salah satunya Nisa, seorang disabilitas fisik lulusan MAN Temanggung. Sulit berkomunikasi, tidak percaya diri ketika berbaur di lingkungan rumah. Semenjak bekerja di Kafe Kartini, Nisa mulai bisa berbicara lancar. Begitupun anak disabilitas intelektual yang mempunyai IQ kurang, mereka dilatih sampai paham setiap detail pekerjaan yang harus mereka lakukan. Lingkungan memang turut andil dalam membentuk karakter anak-anak istimewa seperti mereka.
Guru Isyarat
Butuh perjuangan keras dalam merintis Kafe Kartini. Tidak semua anak disabilitas sama, perlu perlakuan yang berbeda tiap anak, jadi tidak bisa diperlakukan sama rata. Harus berusaha memahami mereka. Mulai dari mendatangkan guru bahasa isyarat, dan sabar ketika menangani anak yang tantrum. Hal ini dikarenakan emosi mereka tidak stabil, umur tidak bisa menjadi patokan cara berpikirnya karena pada dasarnya pemikiran mereka masih seperti anak kecil.
Kesulitan seperti cara menerangkan bagaimana perbedaan antara jeruk nipis dan jeruk lain, salah meletakkan orderan di meja, pertengkaran antar anak, hingga mood yang berubah ubah menjadi tantangan yang akhirnya bisa dipecahkan oleh Iswuryanti Rahayu selaku pendamping anak-anak di Kafe Kartini. Kata motivasi menjadi salah satu pendorong anak-anak untuk tetap semangat bekerja setelah mereka melakukan kesalahan.
Pelanggan pun memaklumi kesalahan dari keterbatasan mereka. Arahan dan dukungan yang disampaikan menjadi cambuk untuk mereka dalam menjalani kehidupan. Mereka memahami ketulusan dan kasih sayang yang diberikan, Kafe Kartini layaknya keluarga bagi mereka. Begitulah liku-liku perjalanan dari Kafe Kartini.
Sebagai sesama manusia, sudah sepantasnya saling peduli dan aware dengan sesama. Jangan anggap remeh orang lain, jangan memandang sebelah mata kepada mereka anak anak istimewa yang terpilih.
Secangkir kopi yang diminum pelanggan menciptakan pekerjaan untuk para penyandang disabilitas, memberikan setitik asa harapan yang menjadi awal dari perubahan besar. Senyum yang terpancar dari wajah mereka, menjadi bukti indahnya takdir Tuhan. Mereka pantas untuk mendapat cinta layaknya manusia pada umumnya.
Selain dari kisah yang mengagumkan, poin plus dari Kafe Kartini adalah tempat yang nyaman. Tersedia tempat indoor dan semi outdoor yang pemandangannya mengarah langsung ke jalan raya dan lapangan tenis. Free WIFI, kipas angin, hingga panggung karaoke. Nyaman untuk nugas, sekedar nongkrong, hangout bersama teman, hingga rapat.
Perputaran omset yang dihasilkan dari Kafe Kartini sendiri, murni digunakan untuk menggaji para karyawan. Karyawan bekerja dengan dua shift bergantian, shift pertama mulai pukul 07.30 hingga 15.30, sedangkan shift kedua dimulai di jam 15.30 hingga 21.00. Anda bisa mengunjungi Kafe Kartini di Jl. Kartini No.1-2, Jampirejo Tengah, Jampirejo, Kec. Temanggung, Kabupaten Temanggung. (Audy Razeta Zuhra, mahasiswa UIN Salatiga jurusan KPI, Magang Tribunjateng.com)
Pemkab Kendal Dukung Literasi Keuangan bagi Penyandang Disabilitas |
![]() |
---|
DIY Siapkan Penilaian Kepatuhan HAM Bersama OHANA dan Dinsos |
![]() |
---|
Kondisi Terkini MF Korban TPPO Asal Jepara: Tubuh Kurus karena Kurang Makan |
![]() |
---|
Pelabuhan Kartini Jepara Akan Diperbaiki Dengan Anggaran Rp 3 Miliar, Seperti Ini Konsepnya |
![]() |
---|
Pemkab Jepara Masih Kaji Permohonan Manajemen Persijap Kelola Stadion GBK dan Kamal Junaidi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.