Berita Jawa Tengah
BPJS Kesehatan Yakin Bisa Tingkatkan Cakupan dan Keaktifan JKN di Demak, Ini Rencana Program
BPJS Kesehatan menggerakkan gotong royong melalui partisipasi masyarakat, badan usaha, dan badan hukum lainnya melalui PIPMJ, apakah itu?
Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, DEMAK - Tingkat kepesertaan, cakupan jaminan kesehatan Kabupaten Demak mencapai 99,06 persen atau 1.234.396 penduduk, sehingga kurang dari satu persen masyarakat yang belum memiliki JKN telah terdaftar dalam Program JKN.
“Dari angka kepesertaan 99,06 persen tersebut, untuk tingkat keaktifannya juga semakin meningkat, karena saat ini 78,87 persen."
"Sehingga, ketika ada pendaftaran peserta baru bisa langsung aktif,” ucap Kepala BPJS Kesehatan Cabang Semarang, Fitria Nurlaila Pulukadang kepada Tribunjateng.com, Senin (29/7/2024).
Baca juga: Iftida Yasar Kunjungi MPP Kabupaten Semarang, Antre di Gerai BPJS Kesehatan Pastikan Pelayanan Baik
Baca juga: BPJS Kesehatan Perluas Cakupan JKN dengan Program PESIAR di Kabupaten Semarang
Untuk meningkatkan jumlah keaktifan serta cakupan jaminan kesehatan di Kabupaten Demak, ada beberapa hal yang akan dilakukan.
Untuk itu, BPJS Kesehatan terus melakukan berbagai strategi penguatan rekrutmen peserta di berbagai segmen.
Yakni melalui Program Inovasi Pendanaan Masyarakat Peduli JKN (PIPMJ), BPJS Kesehatan menggerakkan gotong royong melalui partisipasi masyarakat, badan usaha, dan badan hukum lainnya.
Tujuannya untuk memberikan proteksi finansial dengan mendaftarkan peserta baru, untuk pembayaran iuran Peserta PBPU atau BP Mandiri Program JKN yang menunggak.
Kemudian berfokus pada segmen peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) dan Pekerja Penerima Upah (PPU) di tingkat desa melalui Program Petakan, Sisir, Advokasi, dan Registrasi (PESIAR).
Langkah ini bertujuan untuk memastikan bahwa seluruh masyarakat di daerah pedesaan juga terdaftar sebagai peserta JKN.
“Saat ini ada tiga desa pesiar di Kabupaten Demak, yakni Desa Kerangkulon Kecamatan Wonosalam, Desa Harjowinangun Kecamatan Dempet, dan Desa Cabean Kecamatan Demak,” ucap Fitria Nurlaila Pulukadang.
Selain kepesertaan Program JKN, akses pelayanan kesehatan juga turut meningkat.
Baca juga: 1 Rumah Sakit di Jateng Masuk Daftar Bidikan KPK, Rekayasa Klaim Obat BPJS Hingga Rp29 Miliar
Baca juga: Inilah Modus-modus Kecurangan Klaim BPJS, Manipulasi Penindakan Medis
Tercatat di Kabupaten Demak ada lima rumah sakit, 27 Puskesmas, 34 klinik pratama, dua klinik TNI/Polri, 36 dokter praktik perorangan (DPP), dan lima dokter gigi telah bekerja sama.
Sedangkan untuk sarana penunjang pelayanan kesehatan, BPJS Kesehatan telah bekerja sama dengan sembilan Apotek Program Rujuk Balik (PRB), satu Laboratorium Prolanis, dan tiga optik.
Dia menjelaskan, pihaknya memperkuat koordinasi dan kolaborasi dengan pemangku kepentingan, termasuk fasilitas kesehatan yang secara langsung memberikan pelayanan kepada peserta JKN.
“Peserta berobat hanya dengan menunjukkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) di Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau melalui KIS Digital pada Aplikasi Mobile JKN," ujarnya.
tribun jateng
tribunjateng.com
kesehatan
Demak
BPJS
BPJS Kesehatan
BPJS Kesehatan Cabang Semarang
Fitria Nurlaila Pulukadang
Desa Pesiar BPJS Kesehatan
JKN
196 Orang Keracunan Usai Santap Menu Makan Bergizi Gratis di Sragen, Ini Dugaan Awal Pemicunya |
![]() |
---|
Tak Semua Bernasib Seperti Tukimah Ambarawa, BKUD: 90 Persen Justru Nilai Objek Pajak Tetap |
![]() |
---|
Trauma Munianah 7 Bulan Silam Berlahan Lenyap, Pekerja Kebut Perbaikan Tanggul Kali Bodri Kendal |
![]() |
---|
Tukimah Warga Ambarawa Syok, Tagihan PBB Naik 400 Persen, Biasanya Cuma 161 Ribu Kini Rp872 Ribu |
![]() |
---|
10 Orang Berminat Adopsi Bayi yang Dibuang Ibunya di Sragi Pekalongan, Bagaimana Prosedurnya? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.