Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kabupaten Tegal

Ada 2 Event Tahunan di DTW Waduk Cacaban Tegal, Ruwat Bumi dan Cacaban Ekraf Festival 

Ada dua event yang rutin terselenggara setiap tahunnya di Daya Tarik Wisata (DTW) Waduk Cacaban Kabupaten Tegal, Jawa Tengah

|
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: muslimah

TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Ada dua event yang rutin terselenggara setiap tahunnya di Daya Tarik Wisata (DTW) Waduk Cacaban Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, yakni kegiatan Ruwat Bumi dan Cacaban Ekraf Festival. 

Untuk kegiatan Ruwat Bumi atau Sedekah Waduk Cacaban tahun ini terselenggara pada Senin (29/7/2024). 

Sedangkan untuk kegiatan Cacaban Ekraf Festival biasanya diselenggarakan pada bulan Oktober. 

Informasi tersebut disampaikan Kepala Disporapar Kabupaten Tegal Ahmad Uwes Qoroni, saat wawancara dengan wartawan setelah kegiatan Sedekah Waduk Cacaban, pada Senin (29/7/2024). 

"Cacaban Ekraf Festival menampilkan talent nasional yang sengaja kami undang. Acaranya malam hari, dan ada penampilan musik lokal dan penerbangan lampion. Untuk penerbangan lampion sudah dua kali terlaksana, dan yang ketiga nanti bulan Oktober 2024. Kami berharap Cacaban Ekraf Festival bisa menjadi event besar yang ditunggu masyarakat," jelas Uwes, pada Tribunjateng.com. 

Lewat event Cacaban Ekraf Festival, Uwes juga berharap bisa setara dengan daerah lain yang memiliki event tahunan dan ditunggu-tunggu masyarakat luas. 

Uwes pun mencontohkan seperti event Dieng Culture Festival ataupun event lainnya yang dimiliki masing-masing daerah. 

Hal itu sebagai wujud atau menunjukkan bahwa Kabupaten Tegal juga memiliki event yang luar biasa dan bisa dinikmati khalayak luas. 

"Memiliki event rutin tahunan yang bagus dengan memanfaatkan potensi wisata yang ada, harapannya bisa mendatangkan wisatawan. Inilah yang kami harapkan lewat dua event rutin yang kami selenggarakan di DTW Waduk Cacaban," harap Uwes. 

Uwes menyebut, pihaknya sudah mulai menyiapkan desain agar DTW Waduk Cacaban lebih dikenal masyarakat luas khususnya di luar Kabupaten Tegal

Upaya tersebut, diawali pada saat Hari Jadi ke-423 Kabupaten Tegal melalui event Slawi Ageng Expo yakni mencanangkan Moci atau minum teh di Waduk Cacaban

"Selain itu, kami juga menyiapkan paket wisata edukasi yang didesain atau memiliki tema bernama pacar, singkatan dari PG Pangkah, Cacaban dan Rodjo Tater. Termasuk potensi kuliner di wilayah sekitar seperti kacang Bogares, rujak teplak dan masih banyak lagi," terangnya. 

Sementara itu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Tegal Joko Kurnianto mengatakan, Waduk Cacaban bukan hanya menjadi sumber air bagi warga masyarakat Kabupaten Tegal, tetapi juga memiliki nilai historis dan kultural yang sangat tinggi. 

Oleh karena itu, Joko mengajak semuanya menjaga dan melestarikan Waduk Cacaban agar tetap lestari dan bermanfaat bagi generasi mendatang. 

Mengingat adanya perubahan iklim dan kerusakan lingkungan juga dapat mengancam kelestarian Waduk Cacaban

"Waduk Cacaban, adalah waduk besar pertama yang dibangun pasca Indonesia merdeka. Waduk ini terutama dimanfaatkan untuk mengairi lahan pertanian seluas sekitar 26.753 hektar. Maka dari itu, saya mengajak semuanya menjaga dan melestarikan Waduk Cacaban agar tetap lestari dan bermanfaat bagi generasi mendatang," ajak Joko. 

Dikatakan Joko, Waduk Cacaban sering dimanfaatkan untuk pembuatan syuting film dan menjadi objek pembuatan video klip lagu, karena panoramanya sangat bagus dikelilingi hutan, bukit-bukit dan air Cacaban yang melimpah. 

Jika malam bulan purnama, keindahan alam Cacaban semakin menjadi daya tarik yang tidak bisa dijumpai di tempat lain.

"Dengan direvitalisasi waduk Cacaban ini, saya berharap dapat mendongkrak perekonomian warga dengan pertanian yang semakin baik, serta bertambahnya wisatawan yang berkunjung di tempat ini," harap Joko. (dta) 

 

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved