Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kisah Inspiratif

Kisah Fenny Guru SLB Jadi Konten Creator Kemendikbudrestek, Saya Buktikan Siswa Tuli itu Tidak Bisu

Ibu Fenny membuat konten ice breaking bersama para muridnya dan mempostingnya di sosial media Tiktok. Tak disangka video itu menjadi viral

tribunjateng/mahasiswa UIN Salatiga magang jurnalistik
Bu Fenny Ayuningtyas guru tuli di SLB Negeri Salatiga yang inspiratif dan menjadi konten kreator Kemendikburistek 

TRIBUNJATENG.COM, SALATIGA --- Ibu Fenny membuat konten ice breaking bersama para muridnya dan mempostingnya di sosial media Tiktok. Tak disangka video itu menjadi viral dan mendapatkan 19 juta viewers. Penasaran?

Di tengah hiruk pikuk Kota Salatiga terdapat kisah inspiratif tentang kegigihan dan ketulusan seorang pendidik. Adalah Fenny Ayuningtyas, seorang bu guru tuli, telah memberikan pengabdian luar biasa di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Salatiga.

Dalam keterbatasannya, Bu Fenny menunjukkan bahwa dedikasi dan semangat tak mengenal batas.

Dia tumbuh dalam kondisi yang sering dipandang sebagai hambatan. Namun, bagi Ibu Fenny, hal ini justru menjadi motivasi untuk membuktikan bahwa dirinya mampu berprestasi dan memberikan kontribusi bagi dunia pendidikan.

"Sejak kecil, saya bercita- cita menjadi dokter gigi namun karena satu dan lain hal saya disarankan kepala sekolah SLB untuk ambil jurusan PLB nanti jadi guru di SLB," ujar Fenny dengan penuh semangat. Dan hal itu telah dibuktikannya.

Fenny mengenyam pendidikan di bidang pendidikan luar biasa. Dia tak hanya mempelajari teori-teori pendidikan tetapi juga mendalami berbagai metode pengajaran yang efektif bagi siswa dengan kebutuhan khusus.

Dengan kegigihan dan kerja keras, Ibu Fenny berhasil menyelesaikan studi dan bergabung dengan SLB Negeri Salatiga. Di sini, Ibu Fenny menemukan panggilannya yang sejati.

Dalam proses pengajarannya, Ibu Fenny mengandalkan bahasa isyarat sebagai sarana utama komunikasi. Lebih dari itu, dia juga menggunakan berbagai alat bantu visual seperti gambar, video, dan alat peraga.

Ibu Fenny menciptakan lingkungan belajar yang dinamis dan interaktif. Murid-muridnya, yang sebagian besar juga memiliki keterbatasan pendengaran, merespons dengan antusias.

"Melihat kemampuan siswa itu beragam, saya bisa memodifikasi gaya belajar siswa dalam memilih metode pembelajaran yang tepat," ujar Ibu Fenny.

Dengan penuh kesabaran, Ibu Fenny memastikan setiap siswa memahami materi yang diajarkan.

Tanpa Diskriminasi

Ibu Fenny juga kerap mengadakan sesi khusus untuk membantu mereka yang mengalami kesulitan belajar, memberikan perhatian ekstra yang sangat dibutuhkan.

Tidak hanya fokus pada aspek akademis, Ibu Fenny juga menanamkan keterampilan hidup dan media sosial kepada murid-muridnya.

Ibu Fenny mengajak mereka membuat konten edukasi di media sosial yang mendapatkan respon positif dari banyak orang.

"Saya ingin membuktikan bahwa siswa tuli itu bukan bodoh, bukan bisu, bukan dikasihani, tapi butuh dukungan dan motivasi besar agar siswa bangkit dan terus semangat belajar tanpa adan diskriminasi," jelasnya.

Ibu Fenny membuat konten ice breaking bersama para muridnya dan mempostingnya di sosial media Tiktok. Tak disangka video itu menjadi viral dan mendapatkan 19 juta viewers.

"Pada saat itu saya terkejut, mungkin itu karena suara video Tiktok memang aneh tapi unik, karena itu alhamdulillah semakin banyak orang mengenal siswa tuli seperti apa, memandang siswa tuli punya bakat yang luar biasa," tandas Bu Fenny.

Bahasa Isyarat

Para orang tua murid juga merasakan dampak positif dari kehadiran Ibu Fenny. Anak-anak mereka menunjukkan peningkatan dalam kepercayaan diri dan kemandirian sejak diajar olehnya.

Banyak orang tua yang terinspirasi dan semangat belajar bahasa isyarat untuk berkomunikasi dan memahami anak mereka lebih baik lagi.

Pengabdian Ibu Fenny tidak berhenti di dalam kelas. Ibu Fenny juga aktif terlibat dalam berbagai kegiatan sosial di masyarakat. Ibu Fenny kerap diundang sebagai pembicara dalam seminar dan workshop tentang guru inovatif, berbagi pengalaman dan pengetahuannya kepada para guru dan orang tua.

"Saya diangkat jadi guru konten creator Kemdikbudristek, alhamdulillah ya Allah benar-benar luar biasa, tidak ada satupun saya guru tuli bisa berkarya," ujarnya.

Translate Suara ke Teks

Cerita hidup Ibu Fenny telah menginspirasi banyak orang, baik di dalam maupun di luar lingkungan SLB Negeri Salatiga.

Dengan keberaniannya, ibu Fenny membuktikan bahwa setiap orang memiliki potensi untuk membuat perubahan positif, tidak peduli apapun keterbatasannya.

"Saya berharap bisa menginspirasi lebih banyak orang, untuk selalu berkarya dan mendorong siswa untuk membuat produk sendiri," tutup Ibu Fenny dengan senyum hangat.

(Shabila Nanda Devina/Mahasiswa UIN Salatiga Jurusan KPI Magang di Tribunjateng.com)

Baca juga: Penangkapan Terduga Teroris di Batu, Al Chaidar : Ini merupakan Jaringan Extended

Baca juga: Basuki Minta Maaf Bandara IKN Belum Siap, Peserta Upacara HUT ke-79 Kemerdekaan RI Dibatasi

Baca juga: Olimpiade Paris 2024, 28 Juli 2024. Ganda Putra Tersingkir, Tim Panahan Optimistis Meraih Medali

Baca juga: Inilah Penjelasan Wali Kota Semarang Setelah Diperiksa KPK sebagai Saksi Dugaan Kasus Korupsi

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved