Berita Solo
Penangkapan Terduga Teroris di Batu, Al Chaidar : Ini merupakan Jaringan Extended
Pengamat terorisme dari Indonesia Terrorist Watch, Al Chaidar menduga tiga terduga teroris yang ditangkap oleh Densus 88 Antiteror di Kota Batu
TRIBUNJATENG.COM, JSOLO -- Pengamat terorisme dari Indonesia Terrorist Watch, Al Chaidar menduga tiga terduga teroris yang ditangkap oleh Densus 88 Antiteror di Kota Batu, Jawa Timur merupakan anggota jaringan Jamaah Islamiyah (JI) dan kini terafiliasi dengan ISIS.
"Ini merupakan jaringan extended. Itu dulu jaringan Jamaah Islamiyah yang kemudian berafiliasi dengan jaringan ISIS."
"Jadi sama seperti yang terjadi terhadap MIT atau Mujahidin Indonesia Timur yang berada di Poso," katanya dikutip dari YouTube Metro TV, Kamis (1/8/2024).
Sekedar informasi, sejak 4 Juli 2024 lalu, JI sudah menyatakan pembubaran jaringannya di Indonesia dan menyatakan kembali ke NKRI.
Namun, Chaidar menduga pasca bubarnya JI tersebut, banyak mantan anggotanya yang kini justru mengalami kebingungan untuk melancarkan aksi terorisme.
Adapun kebingungan yang dimaksud Chaidar adalah apakah anggota bekas JI akan melancar aksi teror dengan tetap mengatasnamakan JI atau tidak.
Sehingga, tiga terduga teroris yang ditangkap Densus 88 di Batu itu merupakan anggota bekas JI yang kini berafiliasi dengan ISIS.
"Tapi tetap dalam jaringan lama tapi sekarang sudah beralih afiliasinya kepada ISIS," ujar Chaidar.
Daya Ledak Tinggi
Menurut Jubir Densus Antiteror 88 Kombes Aswin Siregar remaja yang masih berstatus pelajar itu berencana melakukan aksi teror bom bunuh diri di tempat ibadah di Kota Batu.
HOK tak lagi sebatas mempelajari cara membuat bom, ia bahkan sudah mulai berbelanja bahan pembuat bom.
”Ini hampir persiapan. Bahkan, sudah beli bahan, tidak lagi belajar (merakit bom),” kata Aswin kepada wartawan, Kamis (1/8). Dari tangan remaja itu Densus 88 menyita bahan peledak jenis triaceton triperoxide (TATP).
TATP merupakan bom kimiawi yang sangat berbahaya dan memiliki daya ledak tinggi (high explosive). Bahkan karena berbahayanya, TATP kerap dijuluki 'Mother Of Satan'.
Selain itu, Densus 88 juga menyita sebuah tas hitam yang berisi ketapel, jarum kuning, suntikan, hingga gotri.
Menurut Aswin, Densus 88 sudah melacak pergerakan HOK sejak lama. Tim Densus selalu memonitor aktivitas pendanaan hingga pembelian bahan peledak, baik melalui pengembangan kasus sebelumnya maupun informasi yang baru.
Wali Kota Solo Cari ASN Mengisi Jabatan 7 OPD yang Masih Kosong: Sosok Bernyali dan Berani |
![]() |
---|
Wali Kota Respati Ardi Lantik 14 Pejabat Eselon II Pemkot Solo, Ini Daftar Rincinya |
![]() |
---|
Tekad Yana dari Banjarnegara ke Solo Demi Ikut Pelatihan Pendamping Koperasi Merah Putih |
![]() |
---|
Heboh Aturan Royalti Musik, Jenis Lagu yang Gratis Apa Saja? Ini Kata LKMN |
![]() |
---|
Pemilik 3 Lahan di Solo Ini Siap-siap Kehilangan Tanah, Akan Disita Negara karena Terlantar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.