Berita Pati
Kampung KB Ramah Perempuan Peduli Anak di Gunungsari Digadang-gadang Ikut Tekan Stunting di Pati
Desa Gunungsari, Kecamatan Tlogowungu, Pati, dicanangkan sebagai Kampung KB "Manggis" Ramah Perempuan Peduli Anak oleh Pj Bupati Pati Henggar Budi
Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: Muhammad Olies
TRIBUNJATENG.COM, PATI - Desa Gunungsari, Kecamatan Tlogowungu, Pati, dicanangkan sebagai Kampung KB "Manggis" Ramah Perempuan Peduli Anak oleh Pj Bupati Pati Henggar Budi Anggoro, Rabu (7/8/2024).
Kegiatan yang berlangsung di Desa Gunungsari tersebut juga dihadiri oleh Faisa Mukti, Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian Penduduk dan Keluarga Sejahtera DP3AP2KB Provinsi Jawa Tengah.
Kemudian ada pula Kepala DinsosP3AKB Kabupaten Pati, Camat Tlogowungu, Para Kepala OPD atau yang mewakili, serta para Kepala Desa beserta Ketua Tim Penggerak PKK Desa se-Kecamatan Tlogowungu.
Dalam pidatonya, Faisa memperkenalkan sebuah program unggulan yakni Getas Ranting.
"Getas Ranting merupakan kampung keluarga berkualitas ramah perempuan, dan peduli anak, untuk mendukung percepatan penurunan stunting di Jawa Tengah," terang dia.
Dari 10 program prioritas Pj Gubernur Jawa Tengah, lanjut Faisa, di antaranya ialah penuntasan pengentasan kemiskinan ekstrem, serta penurunan angka pengangguran dan stunting.
Dia menyebut, dari hasil data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), prevalensi stunting di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2022 sebanyak 20,8 persen.
Baca juga: Canangkan Desa Gunungsari sebagai Kampung KB RPPA, Pj Bupati Pati Beri Edukasi "Ojo Kawin Bocah"
Baca juga: Kampung KB Desa Kalimendong Wonosobo Berhasil Melaju Tingkat Nasional, Diharapkan Jadi Role Model
Kemudian dari data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, prevalensi stuntingnya sebanyak 20,7 persen.
"Hal itu menunjukkan perlunya upaya-upaya dan strategi optimalisasi dalam menurunkan angka stunting. Di mana target capaian prevalensi stunting Jawa Tengah tahun 2024 ini sebesar 14 % ," ungkap Kabid Pengendalian Penduduk dan Keluarga Sejahtera DP3AP2KB Provinsi Jateng.
Sehingga, imbuh Faisa, masih diperlukan 6,7 % untuk bisa mencapai target.
Hal ini menurut dia bukanlah perkara mudah. Sehingga salah satu upaya dan strategi yang pihaknya terapkan adalah dengan berinovasi melalui Getas Ranting (Pengintegrasian Kampung Keluarga Berkualitas dengan Desa/Kelurahan Ramah Perempuan dan Peduli Anak).
Getas Ranting, tegas Faisa, juga merupakan program sinergitas dan integrasi dalam meningkatkan pemberdayaan ekonomi perempuan, perlindungan anak, dan keluarga sejahtera bebas stunting.
Dalam pidatonya, ia pun menekankan pentingnya integrasi dan konvergensi program lintas sektor agar Kampung Keluarga Berkualitas dan Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak dapat memberikan dampak nyata pada pemberdayaan keluarga, dengan mempertimbangkan perspektif gender dan hak-hak anak.
“Kami berharap terwujudnya keterpaduan, efektivitas, dan efisiensi pelaksanaan pembangunan kualitas keluarga secara terpadu untuk mencetak sumber daya manusia yang unggul, sehat jasmani dan rohani, berkarakter, dan produktif. Termasuk dalam mendukung percepatan penurunan stunting, pembinaan Pengarusutamaan Gender (PUG), pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak, pencegahan pekerja anak, serta perkawinan di bawah usia 18 tahun,” papar dia.
Dalam kesempatan itu, Kabid Pengendalian Penduduk dan Keluarga Sejahtera DP3AP2KB Provinsi Jateng juga mengungkap data prevalensi stunting di Kabupaten Pati.
"Untuk Kabupaten Pati prevalensi stunting mengalami penurunan 4,5 % di tahun 2023 menjadi 18,5?ri tahun 2022 sebesar 23 dan harapannya pada tahun 2024 menjadi 14 % sehingga dengan adanya pencanangan kampung KB ramah perempuan dan peduli anak di Desa Gunungsari, angka prevelensi dapat sesuai dengan target," ungkap dia.
Pencanangan Getas Ranting ini, imbuh Faisa, diharapkan dapat diikuti oleh semua Desa/kelurahan di seluruh Kabupaten.
"Adapun tujuan terbentuknya Getas Ranting ini ialah untuk menurunkan angka stunting, mencegah adanya perkawinan anak, meningkatkan ekonomi perempuan, meningkatkan kesadaran perlindungan terhadap anak, mencegah kekerasan perempuan, terwujudnya angka cakupan ber-KB yang tinggi, serta untuk meningkatkan perilaku Perilaku Hidup Bersih dan Sehat atau PHBS," jelas dia.
Adapun harapan utamanya, sambung Faisa, ialah agar kampung keluarga berkualitas ramah perempuan, dan peduli anak, dapat menjadi sebuah program yang efektif guna menurunkan prevelensi stunting di Jawa Tengah.
Menanggapi pidato Kabid Pengendalian Penduduk dan Keluarga Sejahtera DP3AP2KB Provinsi Jateng tersebut, Pj Bupati, Henggar Budi Anggoro menyatakan kesiapan pihaknya untuk ikut berpartisipasi mendukung keberhasilan program kampung keluarga berkualitas ramah perempuan, dan peduli anak tersebut.
Henggar pun berharap kolaborasi aktif dari seluruh elemen terkait, baik di tingkat daerah, kecamatan, desa, tokoh masyarakat, maupun mitra kerja lainnya.
“Mudah-mudahan melalui strategi kolaboratif antara seluruh komponen terkait, kampung keluarga berkualitas ramah perempuan, dan peduli anak, di Kabupaten Pati dapat berjalan sukses demi terwujudnya kesejahteraan masyarakat sebagai sebuah kondisi ideal yang kita harapkan bersama,” tandas dia. (*)
Aksi Kirim Surat Ribuan Warga Pati ke KPK Minta Usut Sudewo, Kristiyani Ikhlas Bayar Sendiri 14 Ribu |
![]() |
---|
Seribu Warga Pati Fix Gelar Aksi 2 September di Jakarta? Surat ke KPK Sudah Dikirim via Pos |
![]() |
---|
Bukan Isapan Jempol, Pakar Hukum Bivitri Susanti Sebut Bukti Pemakzulan Bupati Pati Sudah Kuat |
![]() |
---|
Jaludro Rogoh Kocek Rp14 Ribu, Kirim Surat ke KPK via Kantor Pos Pati, Tuntut Sudewo Jadi Tersangka |
![]() |
---|
Lagu Bongkar Iwan Fals Iringi Warga Pati Kirim Surat ke KPK: Sumpah Saya Bayar Sendiri, Ikhlas! |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.