Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jateng

Kekeringan di Jateng, Warga Beringin Kota Semarang Mandi 1 Kali Sehari Demi Menghemat Air

Kekeringan melanda Provinsi Jateng. Bahkan dari 35 kabupaten kota, hanya 5 kabupaten yang belum menyatakan status tanggap darurat kekeringan

|
Penulis: budi susanto | Editor: muslimah

Di Beringin sendiri masyarakat harus menghemat penggunaan air saat musim kemarau.

Meski sudah berdiri Pamsimas, namun debit air dari sumber tersebut terus mengalami penurunan.

Warga di 4 RT Beringin pun sampai harus bergilir untuk menggunakan air dari Pamsimas.

"Kalau pagi untuk RT 1 dan 2, kemudian malam hari dialirkan untuk RT 3 dan 4. Itupun masih tidak mencukupi," jelas Ali Adnan satu di antara warga Beringin.
 
Dikatakannya, warga acapkali bergantian mencukupi kebutuhan air satu sama lainnya.

Jika masih ada air bersih akan dibagikan ke masyarakat lainnya yang kekurangan air.

Lantaran harus berhemat, untuk kebutuhan minum masyarakat Beringin harus membeli air siap minum seharga Rp 4,5 ribu per galon.

"Tak jarang warga hanya mandi satu kali dalam sehari karena harus menggunakan air sehemat mungkin. Kelangkaan air sudah kami rasa tiga bulan ini, dan pekan ini semakin parah," paparnya.

Ditambahkannya, bantuan dari pemerintah sangat berarti bagi warga Beringin di tengah musim kemarau.

Meski puluhan ribu air bersih yang telah didistribusikan hanya bisa digunakan beberapa hari.

"Kami sangat terbantu, namun wilayah kami memang jadi langganan kekeringan. Kami berharap saluran air PDAM bisa masuk ke wilayah kami," imbuhnya.

4 Juta Liter Air Telah Didistribusikan ke Sejumlah Kabupaten Kota

Dampak musim kemarau telah dirasa masyarakat Jateng sejak pertengahan tahun 2024.

Menurut Kepala BPBD Provinsi Jateng, Bergas Catursasi Penanggungan, dampak tersebut sudah terjadi dirasa sejak Mei lalu.

Guna mengatasi hal tersebut, pendistribusian air terus dilakukan Pemprov Jateng bersama kabupaten kota dan sejumlah pihak.

Tak hanya itu, pengeboran sumur juga dilakukan untuk mencari sumber air yang bisa digunakan untuk mencukupi kebutuhan masyarakat di lokasi terdampak kekeringan.

Ia juga mengatakan, sejak Mei lalu 30 kabupaten kota di Jateng telah menetapkan status siaga darurat kekeringan.

"Dari data pendistribusian air bersih, sudah 4 juta liter air didistribusikan ke sejumlah daerah. Pendistribusian tersebut dilakukan sejak mei lalu," katanya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved