Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Dokter Tewas di Kos Semarang

"Senioritas Pasti Ada" Menko PMK Komentari Kasus Bullying PPDS Undip

Kasus bullying kepada peserta program pendidikan dokter spesialis (PPDS) program studi anestesi FK Universitas Diponegoro.

|
Editor: rival al manaf
Tribun Jateng/Rahdyan Trijoko Pamungkas
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy 

TRIBUNJATENG.COM - Kasus bullying kepada peserta program pendidikan dokter spesialis (PPDS) program studi anestesi FK Universitas Diponegoro di RSUP Dr Kariadi, hingga meninggal ditanggapi menteri PMK.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy buka suara soal dugaan perundungan atau bullying kepada peserta program pendidikan dokter spesialis (PPDS) program studi anestesi FK Universitas Diponegoro di RSUP Dr Kariadi, hingga meninggal. 

Muhadjir menuturkan, setiap organisasi profesi maupun pekerjaan profesional terdapat senioritas.

Dalam uji kompetensi di dunia kedokteran misalnya, dilakukan oleh pendidik yang berasal dari dokter senior.

Namun ia menegaskan, pendidikan yang diberi harus menggunakan cara-cara yang beretika.

"Semua organisasi profesi, semua pekerjaan profesional itu pasti menghendaki adanya struktur senioritas, hierarki."

"Cuman memang harus ada etika, ada norma yang betul-betul ditegakkan di dalam profesi-profesi itu termasuk kedokteran," kata Muhadjir di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (15/8/2024).

Muhadjir menyampaikan, UU Kesehatan saat ini sudah memberikan kewenangan kepada pemerintah untuk bisa mengendalikan hal-hal yang berkaitan dengan bullying.

Oleh karenanya, ia berharap kasus serupa tidak lagi terjadi di masa depan.

"Undang-undang kesehatan yang baru kan posisi pemerintah sangat kuat untuk bisa mengendalikan, membatasi kemungkinan terjadi praktek-praktek seniority itu," jelas Muhadjir.

Lebih lanjut, ia pun menyerahkan pemberian sanksi terhadap pihak-pihak terkait kepada Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin.

 "(Urusan) Pak Menkes itu," bebernya.

Sebelumnya diberitakan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memutuskan untuk memberhentikan program studi Anestesi Universitas Diponegoro (Undip) di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Kariadi di Semarang, Jawa Tengah.

Plt Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menyatakan, hal ini berkaitan dengan dugaan perundungan (bullying) kepada peserta didik hingga menyebabkan tewas.

 "Betul sekali (dihentikan berkaitan dengan dugaan perundungan). Makanya ada pergantian KSM (Kelompok Staf Medis) anastesi dan penghentian sementara pendidikan anastesi di RS Kariadi," kata Nadia dikutip dari Kompas.com, Kamis (15/8/2024).

Nadia menyampaikan, penghentian sementara ini dilakukan untuk investigasi lebih lanjut kasus tersebut.

Nadia bilang, Kemenkes menyadari, Pembinaan dan pengawasan PPDS ada pada Pendidikan Dokter Spesialis FK Undip bukan pada RS Kariadi, sebagai unit dari Kemenkes.

 Kendati begitu, Kemenkes sudah bergerak cepat dan tegas untuk menginvestigasi kejadian ini.

Kemenkes lanjut Nadia, tidak bisa lepas tangan karena mahasiswa itu juga melakukan pendidikannya di lingkungan RS Kariadi sebagai UPT Kemenkes.

"Ini penghentian sementara. Kalau memang ada perundungan, maka tata kelola diperbaiki termasuk misalnya jam kerja yang melebihi dari jam kerja standar," ucap Nadia.

 Diketahui, seorang mahasiswi PPDS Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Jawa Tengah (Jateng) ditemukan tewas di kamar kosnya, Senin (12/8/2024) malam.

 Polisi menyebutkan, korban tewas usai menyuntikkan diduga obat penenang ke tubuhnya sendiri.

Warga asli Kota Tegal itu ditemukan meninggal pada Senin (12/8/2024) sekitar pukul 22.00 WIB di kamar kos yang berlokasi di Lempongsari, Gajahmungkur, Kota Semarang, Jawa Tengah.

"Benar bunuh diri, yang bersangkutan menyuntikkan obat ke badannya sendiri," ujarnya melalui pesan singkat, Rabu (14/8/2024). (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Soal Perundungan Calon Dokter Spesialis di Undip, Muhadjir: Senioritas Pasti Ada, Cuma Harus Ada Etika"

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved