Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Dokter Tewas di Kos Semarang

"Stop, PPDS Tanpa Bullying Sudah Berat" Dokter Tirta Soroti Kasus Tewasnya Aulia PPDS Undip

Dokter Tirta menilai program PPDS sangat berat untuk dilakoni. Apalagi jika ada aksi bullying semasa PPDS

Editor: Muhammad Olies
instagram
Dokter Tirta 

Saat itu pacar Aulia menelpon sekitar pukul 07.00-08.00 pagi namun tidak mendapat respon. Hingga akhirnya kekasih Aulia meminta teman sekosnya untuk menengok ke kamarnya.

"Nah minta tolong temennya itu, temennya itu kok dicek tutupan mungkin di kosannya tembalang , dicek ke Tembalang sana kosong juga," ujarnya.

Hingga akhirnya teman kos Aulia ke Lempongsari dan meminta pemilik kos mengecek kamarnya.

"Kamar itu terkunci hingga akhirnya pakai kunci serep. Tetap nggak bisa karena dikunci dari dalam. Kemudian panggil tukang kunci dan ditemukan sudah meninggal, dalam posisi miring seperti orang tidur," imbuhnya.

Lanjutnya proses evakuasi baru bisa dilakukan pukul 03.00 menunggu ibu Aulia datang ke kos itu. Ibunya menyadari anaknya sudah meminta resign karena tidak kuat. Aulia telah bercerita dengan ibunya.

"Cerita satu mungkin sekolah, kedua mungkin menghadapi seniornya, seniornya itu kan perintahnya sewaktu-waktu minta ini itu, ini itu, keras," imbuhnya.

Hingga akhirnya ibunya menyadari meminta membawa Aulia ke RSUP Dr Kariadi namun tidak diotopsi. Jenazah Aulia  dibawa ke Tegal.

"Kondisi jasad Aulia mukanya biru-biru sedikit sama pahanya, seperti orang tidur," tandasnya.

Artikel ini diolah dari https://www.tribunnews.com/regional/2024/08/15/dokter-tirta-soroti-tewasnya-dokter-muda-di-semarang-ppds-tanpa-bullying-saja-sudah-sangat-berat? 

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved