Berita Semarang
6 Taruna Senior PIP Semarang Jalani Sidang Kasus Dugaan Penganiayaan di Pengadilan Negeri
Enam orang taruna senior Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang mulai menjalani persidangan atas dugaan tindak pidana kekerasan
Penulis: iwan Arifianto | Editor: muh radlis
Kemudian para terdakwa juga diduga telah melakukan, yang menyuruh lakukan, dan turut serta melakukan penganiayaan terhadap saksi korban (MG) dan atas Tindakan tersebut para terdakwa diduga telah melanggar pasar 170 KUHP.
Setelah pembacaan dakwaan tersebut, para terdakwa tidak mengajukan Eksepsi (sanggahan) sehingga perkara masuk di pembuktian dari JPU.
Sidang kedua dilakukan Kamis 8 Agustus 2024, JPU menghadirkan saksi korban (MG), dan kedua orang tuanya di persidangan.
Dalam kesaksiannya MG, selaku calon taruna mengatakan bahwa selama 1,5 bulan di PIP Semarang ia telah mengalami kekerasan sebanyak 3 kali di waktu yang berbeda oleh para pelaku yang berbeda, termasuk oleh pengasuhnya, dan yang terakhir pada 2 November 2022, MG dipukuli di bagian ulu hati dan bagian perut di ruang fitness Gedung Pusat Pembinaan Mental kampus PIP Semarang oleh 7 orang pelaku senior tim dekor.
MG mengatakan ia sebelumnya direkrut paksa untuk masuk tim dekor. Atas kejadian tersebut, MG mengalami kesakitan dan kencing darah.
Kedua orang tua MG juga membenarkan kejadian yang dialami anaknya tersebut dan sebenarnya orang tua korban telah mengadukan kejadian kekerasan pertama dan kedua, serta menemui dan meminta Direksi PIP Semarang untuk mencegah penganiayaan ke 3 dengan memberi informasi yang cukup tentang calon pelaku, calon tempat kejadian, dan perkiraan akan terjadinya peristiwa ke 3.
"Namun hal tersebut tidak ditanggapi secara serius oleh pihak kampus PIP Semarang," ucap Ibu korban, Yoka.
Sidang ketiga, Kamis, 15 Agustus 2024, JPU menghadirkan 2 orang saksi dari kampus PIP Semarang yaitu pengasuh dan dokter klinik di PIP.
Dokter klinik PIP telah memeriksa di tubuh MG dan melihat adanya memar pada bagian ulu hati yang diduga akibat pemukulan.
Sidang selanjutnya akan digelar pada hari kamis, 22 Agustus 2024 dengan agenda masih pemeriksaan saksi dari JPU.
Sebelumnya, Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jawa Tengah akhirnya menetapkan tersangka dari kasus penganiayaan taruna Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang.
Dalam kasus ini, polisi menetapkan enam taruna sebagai tersangka meliputi MDK, PDR, ZA, DP, YP, dan RNFF.
Keenam taruna PIP tersebut terbukti melakukan penganiyaan terhadap korban yang juga seorang taruan PIP Semarang yakni seorang pria berinisial MGG (19).
"Iya mereka sudah ditetapkan sebagai tersangka," ujar Dirreskrimum Polda Jateng Kombes Johanson Simamora selepas acara peresmian patung Hoegeng di Mapolda Jateng, Jumat (2/2/2024).
Kendati sudah ditetapkan sebagai tersangka, keenam taruna tersebut belum ditahan.
Alasan polisi belum menahan para tersangka lantaran mereka cukup kooperatif.
Kemudian, para taruna juga sudah diberi sanksi skorsing sehingga tak akan melakukan kejahatan yang sama.
"Tak ditahan, hanya wajib lapor," kata Kombes Joro, sapaannya. (Iwn)
Bajai Merah Mengaspal di Kota Semarang, Albert Coba Peruntungan Jadi Sopir |
![]() |
---|
Pasar Johar Semarang: Dari Pohon Johar hingga Ikon Arsitektur Tropis Modern |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini, Minggu 21 September 2025: Sejumlah Kecamatan Diguyur Hujan Ringan |
![]() |
---|
KONI Semarang Gelar Bintek Keuangan untuk Wujudkan Transparansi |
![]() |
---|
Program 'Keluarga Cemara' Kota Semarang Mulai Berjalan, Ini Respon Para Ibu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.