Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Ini Ciri-ciri Hewan Ternak Terinfeksi Penyakit "Ngorok", 5 Sapi Mati Mendadak di Gunungpati Semarang

Lima sapi di Gunungpati Semarang terinfeksi bakteri menular bernama Septichaemia epizootica (SE) atau lebih dikenal sebagai penyakit ngorok.

Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: deni setiawan
DOKUMENTASI POLRESTABES SEMARANG
Pihak kepolisian ikut memeriksa kandang sapi dimana ditemukan hewan ternaknya mati secara misterius di Kelurahan Cepoko, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Lima sapi yang mati mendadak di Kelurahan Cepoko, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang disebut positif terserang penyakit ngorok.

Bahkan dua sapi lainnya yang saat ada di sekitarnya juga positif terinfeksi bakteri menular itu.

Atas temuan tersebut, Dispertan Kota Semarang bergerak cepat melakukan beberapa hal berikut ini.

Baca juga: Lima Sapi Mati Massal di Gunungpati Semarang, Positif Terinfeksi Penyakit SE

Baca juga: HUT ke 79 RI di Pondok Pesantren Shirothol Mustakim Kota Semarang Berlangsung Khidmat dan Meriah

Dispertan Kota Semarang mengungkap penyebab lima sapi mati di Kecamatan Gunungpati pada beberapa waktu lalu.

Lima sapi tersebut terinfeksi bakteri menular bernama Septichaemia epizootica (SE) atau lebih dikenal sebagai penyakit ngorok.

Sub Koordinator Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner Dispertan Kota Semarang, Irene Natalia Siahaan memaparkan, lima sapi milik peternak di Kelurahan Cepoko, Kecamatan Gunungpati itu positif terpapar SE.

"Lima sapi milik peternak di Cepoko Gunungpati itu positif SE, negatif PMK, dan negatif keracunan pakan," sebut Irene Natalia Siahaan kepada Tribunjateng.com, Senin (19/8/2024).

Irene menejelaskan, penyebab kematian sapi tersebut diketahui dari hasil sampel yang dikirimkan ke Balai Besar Veteriner (BBVet) Wates Yogyakarta, yang diterima Dispertan akhir pekan lalu.

Petugas melakukan uji sampel kepada dua sapi milik peternak yang masih hidup.

Hasilnya juga sama, dua sapi tersebut terjangkit SE.

ILUSTRASI sapi.
ILUSTRASI sapi. (Tribunjateng/Eka Yulianti Fajlin)

Baca juga: Truk Muatan Beras Tak Kuat Nanjak, Kecelakaan di Tanjakan Pawiyatan Luhur Semarang, Hantam 2 Motor

"Yang masih hidup di kelompok ternak Rukun Makmur juga positif SE, langsung kami berikan pengobatan sapi yang sakit dan disinfektan bagi peternak," jelasnya.

Irene Natalia Siahaan memaparkan, penyakit SE atau ngorok ini adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri.

Penyakit itu disebut memungkinkan sapi atau kerbau mati secara mendadak.

"Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Pasteurella multocida dan dapat menimbulkan kematian mendadak pada hewan yang terinfeksi," terangnya.

Gejalanya, sebut Irene, seperti demam tinggi, suhu tubuh hewan yang terinfeksi biasanya meningkat signifikan, pembengkakan terutama di daerah leher, dada, dan bawah rahang.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved