UIN SAIZU Purwokerto
Lestarikan Warisan Budaya, Tim Pengabdian Masyarakat UIN Saizu Ajak Remaja Pentas Seni Karawitan
Tim Pengabdian Masyarakat UIN Profesor Kiai Haji Saifuddin Zuhri (UIN Saizu) Purwokerto berkolaborasi dengan Sanggar Gong Cindaga
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA -- Tim Pengabdian Masyarakat UIN Profesor Kiai Haji Saifuddin Zuhri (UIN Saizu) Purwokerto berkolaborasi dengan Sanggar Gong Cindaga menggelar Pentas Seni Karawitan.
Hal itu dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79 di Desa Cindaga, Kecamatan Kebasen, Banyumas.
Ketua Tim Pengabdian Seni Budaya untuk Moderasi Beragama di Desa Cindaga Banyumas, Dr Nawawi menekankan pentingnya kegiatan ini.
"Pentas Seni Karawitan ini untuk mengembangkan kemampuan kognitif, emosional, sosial, serta keterampilan anak-anak," ujarnya, Selasa (20/8/2024).
Pihaknya sengaja berkolaborasi dengan Sanggar Gong Cindaga, pimpinan Murdiana yang digelar di Dusun I Desa Cidaga.
Kegiatan ini bertujuan untuk melestarikan seni karawitan sebagai warisan budaya bangsa sekaligus mengasah kemampuan anak-anak dan remaja Desa Cindaga.
“Harapannya, festival karawitan ini dapat dilaksanakan secara berkelanjutan dengan keterlibatan sekolah-sekolah.
Semoga ada regulasi atau program dari Pemkab Banyumas dalam pelestarian tembang karawitan ke depan,” harap Dr Nawawi.
Dalam kesempatan itu, Dosen UIN Saizu Purwokerto Muhammad Ash-Shiddiqy memberikan penyuluhan-penyuluhan.
Dia menggarisbawahi, tradisi ini harus dipertahankan karena mencerminkan identitas anak-anak dan generasi muda modern, sebagai putra-putri yang melestarikan budaya.
“Ketika bapak-bapaknya bekerja di sawah, anak-anak bermain dengan permainan tradisional dan karawitan. Hal ini perlu dibina sebagai kebiasaan positif dalam berkumpul bersama teman-temannya,” tutur dia.
Pimpinan Sanggar Gong Cindaga, Murdiana berharap, untuk masyarakat Desa Cindaga terutama para orang tua supaya selalu mendukung anak-anaknya berlatih seni karawitan.
Selain untuk mengisi waktu anak-anak, dengan berlatih karawitan juga dapat membentengi anak dari hal-hal negatif dengan melestarikan kesenian.
“Anak-anak ini semuanya cerdas, mereka memiliki minat yang kuat untuk berlatih dan melestarikan budaya. Mereka adalah pewaris budaya, kalau pewaris tidak mengerti budaya sendiri, bisa saja warisannya akan diambil bangsa lain," terang Murdiana.
Pihaknya berharap, generasi muda yang berlatih karawitan juga tidak berbuat negatif. Karena, mereka datang, duduk, kemudian fokus belajar musik karawitan. Sehingga, tidak ada potensi untuk berperilaku negatif. Acara ini didukung penuh oleh pemerintah desa setempat.
UIN Saizu Gelar Bimtek SKP bagi CPNS dan PPPK: Dorong ASN Susun SKP Tepat Waktu |
![]() |
---|
Komitmen Cetak Lulusan Unggul, LSP UIN Saizu Adakan Uji Kompetensi Mahasiswa Tahap 1 |
![]() |
---|
Rojali dan Rohana: Cermin Krisis Konsumsi dan Tantangan Etika Pemasaran di Era Jualan Online |
![]() |
---|
Mahasiswa FUAH UIN Saizu Borong 10 Gelar Juara Internasional di ADIA International Festival 2025 |
![]() |
---|
Prodi Tadris Bahasa Inggris UIN Saizu Borong Prestasi dan Sukses Gelar COTEFL-CELTI 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.