Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pilkada 2024

PDIP Coba Pasangkan Anies-Hendi setelah Ditinggal KIM Plus di Pilgub Jakarta 2024

Ketua DPP PDI-P, Said Abdullah, mengungkapkan bahwa Anies direncanakan akan dipasangkan dengan kader PDI-P, yakni Hendrar Prihadi.

Editor: m nur huda
tribunnews
Kader PPDIP yang kini menjabat Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa (LKPP) keenam periode 2022-2027, Hendrar Prihadi. 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - PDI Perjuangan masih terus berusaha mengusung Anies Baswedan sebagai calon gubernur dalam Pilkada Jakarta 2024, meskipun sejumlah partai politik lainnya telah kompak mendukung pasangan Ridwan Kamil-Suswono.

Ketua DPP PDI-P, Said Abdullah, mengungkapkan bahwa Anies direncanakan akan dipasangkan dengan kader PDI-P, yakni Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) Hendrar Prihadi.

"Kami sedang berupaya sebaik mungkin bersama partai-partai lain, dengan harapan bisa menemukan peluang sebelum tanggal 27," ujar Said saat ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (19/8/2024).

"Jika peluang itu ada, kami akan mencalonkan Anies sebagai calon gubernur dan Hendi sebagai calon wakil gubernur," tambahnya.

Said juga mengklaim bahwa Anies dan Hendrar sudah menyatakan kesediaannya untuk diduetkan dan dicalonkan oleh PDI-P.

Namun, Said mengakui bahwa upaya ini tidak mudah, mengingat tiket pencalonan sudah banyak diambil oleh pasangan Ridwan Kamil-Suswono.

Sementara, PDI-P mesti berkoalisi dengan partai lain untuk bisa mencalonkan gubernur dan wakil gubernur karena kursi PDIP di DPRD DKI Jakarta tidak memenuhi ambang batas pencalonan. 

"Tapi kalau toh pada akhirnya kami tidak bisa, katakanlah karena sudah KIM Plus terkonsolidasi, kami tidak punya kawan lagi untuk maju, ya apa boleh buat?" kata Said.

 Apabila itu terjadi, Said menyatakan, PDI-P bakal memilih untuk tidak mencalonkan gubernur dan wakil gubernur Jakarta pada Pilkada 2024.

Ketua DPP PDI-P Adian Napitupulu pun menegaskan, PDI-P tidak akan bergabung ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus yang mengusung Ridwan Kamil-Suswono.

Menurut dia, deklarasi Ridwan Kamil-Suswono yang tidak mengikutsertakan PDI-P menandakan PDI-P tidak bisa diperjualbelikan. "PDI Perjuangan is not for sale,” kata Adian.

Ketua DPP PDI-P Djarot Saiful Hidayat berpandangan, terbentuknya koalisi besar yang mengusung Ridwan Kamil-Suswono merupakan upaya untuk mengunci PDI-P agar tidak bisa mencalonkan jagoannya pada Pilkada Jakarta.

“Deklarasi itu kita bisa melihat bagaimana nantinya kalau itu terjadi maka PDI-P secara otomatis tidak bisa mencalonkan,” ujar Djarot.

Mantan gubernur DKI Jakarta itu pun menduga, diborongnya tiket pencalonan Pilkada Jakarta itu bertujuan untuk membawa Ridwan Kamil-Suswono menjadi calon tunggal atau melawan kotak kosong.

Selain itu, ia juga curiga bahwa Ridwan Kamil-Suswono bakal berhadapan dengan calon dari jalur perseorangan yang sengaja dimajukan sebagai 'boneka'.

Baca juga: KPU Loloskan Dharma - Kun sebagai Calon Independen Pilgub Jakarta 2024

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved