Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Demo Ricuh di Semarang

Belasan Anak-anak Jadi Korban Gas Air Mata saat Hendak Ngaji di Masjid Sekayu Semarang, Polisi: SOP

Anak-anak di Sekayu, Semarang Tengah, Kota Semarang ikut menjadi korban tindakan represif aparat kepolisian. 

Penulis: iwan Arifianto | Editor: muh radlis
IST
Anak-anak ikut terpapar gas air mata akibat adanya tindakan represif polisi ke massa aksi, Kota Semarang, Selasa (27/8/2024). (dok mahasiswa) 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Anak-anak di Sekayu, Semarang Tengah, Kota Semarang ikut menjadi korban tindakan represif aparat kepolisian. 

Mereka terpapar gas air mata saat belajar mengaji di Masjid Taqwa Sekayu. 

Gas air mata memasuki ke lingkungan masjid ketika aparat mendesak mahasiswa untuk mundur dari Balai Kota Semarang, Senin (26/8/2024) malam. 

Kepolisian memukul mundur aksi massa menggunakan gas air mata dan water cannon. Massa yang semakin terdesak ke arah timur lalu menyelamatkan diri dengan berlari ke permukiman warga. 

Tampak dalam rekaman video anak-anak kesakitan di bagian mata lalu mendapatkan bantuan dari para mahasiswa dengan mengoleskan pasta gigi di bagian bawah mata. 

Mahasiswa yang  berada di lokasi menuturkan, anak-anak yang terdampak gas air mata sekira 17 orang. Ada satu anak laki-laki sampai dikabarkan pingsan. 

Menanggapi hal itu, Kabid Humas Polda Jateng Kombes Artanto mengatakan, penggunaan gas air mata dalam aksi demonstrasi di Balai Kota Semarang sesuai dengan Peraturan Kapolri (Perkap).

"Apabila situasi tidak terkendali dapat dilakukan hal tersebut (gas air mata) asal ada perintah pimpinan dan (aksi balai kota) itu terkendali dari pimpinan," jelasnya di Mapolda Jateng, Selasa (27/8/2024).

Dia mengklaim, dampak gas air mata hanya membuat perih sementara saja. Kalau sudah terbiasa tidak ada efeknya, kecuali kena pertama kali bisa dipastikan akan terasa. "(Gas air mata kena air mata) jangan terulang lagi, harapannya aksi unjuk rasa berjalan damai," dalihnya.

Kuasa hukum dari Gerakan Rakyat Menggugat, Tuti Wijaya mengatakan, ada sebanyak 40 pendemo alami luka-luka hingga dilarikan ke sejumlah rumah sakit di antaranya RS Roemani dan RSUP Kariadi Semarang.
"Luka paling parah 5 orang kepala bocor kena pentungan. Sisanya kena dampak gas air mata," tuturnya. (Iwn) 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved