TOPIK
Demo Ricuh di Semarang
-
Polda Jawa Tengah telah menetapkan sebanyak 10 tersangka buntut kasus aksi demonstrasi pada akhir Agustus 2025 lalu.
-
Sosiolog Soegijapranata Catholic University (SCU), Hermawan Pancasiwi, menyebut keterlibatan anak-anak dalam aksi unjuk rasa memprihatinkan.
-
Polda Jawa Tengah menangkap sebanyak 1.747 orang buntut sejumlah aksi demonstrasi di berbagai daerah.
-
Iwan masih ingat betul Jumat sore itu, ketika dirinya ditugasi meliput aksi massa di depan Mapolda Jawa Tengah, (29/8/2025).
-
Sedikitnya 327 orang diamankan Polda Jateng dalam kasus kerusuhan yang terjadi di Kota Semarang, bahkan di antaranya termuda berusia 13 tahun.
-
Sedikitnya 63 pelajar dibebaskan saat ditangkap mengikuti demonstrasi di Polda Jateng, Minggu (31/8/2025).
-
Tim advokasi dari Solidaritas untuk Demokrasi mengaku masih kesulitan memberikan pendampingan hukum bagi ratusan pelajar dan mahasiswa yang ditangkap.
-
Pos Polisi Libas Zebra Satlantas Polrestabes Semarang persisnya depan SMKN 7 Semarang menjadi sasaran amukan massa, Jumat (29/8/2025).
-
Polisi menangkap 10 peserta aksi solidaritas untuk kematian ojek online Affan Kurniawan yang tewas dilindas polisi.
-
Polisi menangkap 10 peserta massa aksi solidaritas untuk kematian ojek online Affan Kurniawan di Kota Semarang.
-
Massa membakar tiga mobil dan merusak belasan mobil yang terparkir di kawasan Kantor Gubernur Jateng
-
Sejumlah demonstran membakar 3 mobil, kantin dan warung yang ada di lingkungan Kantor Gubernur Jawa Tengah, Semarang, Jumat (29/8/2025) malam.
-
Dua mahasiswi dari sebuah kampus Islam negeri di Semarang yang kakinya terinjak mobil komando (Mokom) ini diceritakan oleh petugas medis massa aksi.
-
Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, menerima peringatan dari Komnas HAM terkait dugaan penggunaan kekerasan
-
Polisi masih melakukan pemeriksaan terhadap 32 orang pendemo yang ditangkap saat unjuk rasa di Balai Kota Semarang, Senin (26/8/2024) sore, berakhir r
-
Tim Advokasi Gerakan Rakyat Menggugat (Geram) Jawa Tengah kini masih melakukan pendampingan terhadap dua pelajar
-
Tim Advokasi Gerakan Rakyat Menggugat (Geram) Jawa Tengah kini masih melakukan pendampingan terhadap dua pelajar SMK yang terancam di-drop out
-
Polisi selidiki kenapa pelajar dari luar Semarang ikut demo ricuh. Dari 10 sekolah yang terlibat, hanya dua dari Kota Semarang.
-
Rektor Unissula desak Polrestabes Semarang bebaskan 9 mahasiswa yang ditahan usai demo, agar mereka bisa kembali kuliah. Simak pernyataannya
-
Polisi masih melakukan pemeriksaan terhadap 32 orang massa aksi yang ditangkap saat demonstrasi di Balai Kota Semarang
-
Saat kejadian, kata dia, anak-anak yang berada di TPQ dipulangkan. Namun dirinya tidak tahu kondisi anak-anak mengikuti TPQ
-
Anak-anak di Sekayu, Semarang Tengah, Kota Semarang ikut menjadi korban tindakan represif aparat kepolisian.
-
Puluhan pendemostran yang masih ditahan polisi ini terdiri dari 22 pelajar SMK dan 10 mahasiswa
-
Seorang anak SMK Negeri 5 Semarang berinisial G diduga dibawa polisi meskipun tidak terlibat aksi demonstrasi.
-
Aksi demonstrasi berakhir ricuh di Gedung DPRD Kota Semarang. Sebanyak 27 peserta aksi diangkut ke Polrestabes Semarang.
-
Sejumlah fasilitas umum (fasum) mengalami kerusakan pasca aksi demonstrasi yang dilakukan mahasiswa dan pelajar di depan
-
Sebanyak 27 pendemo dibawa ke Mapolrestabes Semarang, Senin (26/8/2024) malam.
Puluhan pendemo ini meliputi 21 pelajar SMA
-
Aksi demonstrasi di Gedung DPRD Kota Semarang pada Senin (26/8/2024) berlangsung ricuh. Para peserta aksi melempar batu, air, dan bambu ke arah gedung
-
Senin (26/8/2024), demonstrasi di Gedung DPRD Kota Semarang, Jawa Tengah, ricuh.
-
33 mahasiswa peserta aksi demonstrasi di Balai Kota dan Gedung DPRD Kota Semarang, dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan intensif.