Unsoed Purwokerto
Dosen FISIP Unjuk Gigi Pada Konferensi Internasional ICLG 2024 Malaysia
Enam dosen Fisip Unsoed berhasil mengharumkan nama institusi dalam ajang bergengsi “The 6th International Conference on Law and Globalisation 2024”.
TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Enam dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Unsoed berhasil mengharumkan nama institusi dalam ajang bergengsi “The 6th International Conference on Law and Globalisation 2024” (ICLG 2024).
Konferensi internasional yang diselenggarakan oleh Faculty of Law and International Relations (FUHA), Universiti Sultan Zainal Abidin (UniSZA), Terengganu, Malaysia pada 24-25 Agustus 2024.
Konferensi internasional mengangkat tema “Artificial Intelligence (AI) in Global Governance and Ethics: Navigating Legal and International Relations Frontiers“.
Baca juga: PPK ORMAWA HMJK UNSOED Lakukan Sosialisasi Program Kerja di Desa Banteran
Baca juga: Seminar Keris UNSOED: Keris, Peradaban, dan Karakter Bangsa
Delegasi FISIP Unsoed yang hadir dalam konferensi ini terdiri dari Dr Wahyuningrat (Dekan FISIP), Prof Slamet Rosyadi, Dian Bestari Santi Rahayu MSi, Dr Agus Haryanto, Dr Muhammad Yamin, dan Elpeni Fitrah PhD.
Para akademisi ini membawa misi penting untuk mendiseminasikan hasil riset terkini mengenai relevansi AI dalam berbagai ranah keilmuan sosial, mulai dari Hubungan Internasional, Administrasi Publik, Pariwisata, Government Public Relations, hingga pendidikan.
Dr Wahyuningrat, selaku Dekan Fisip Unsoed dan ketua rombongan menyampaikan apresiasinya terhadap pencapaian tim dalam forum internasional ini.
“Partisipasi kami dalam ICLG 2024 merupakan bukti nyata komitmen FISIP dalam mengembangkan penelitian berkualitas tinggi yang relevan dengan perkembangan global."
"Kami bangga dapat membawa perspektif unik dari Indonesia dalam diskusi mengenai peran AI dalam tata kelola global dan etika, khususnya dari sudut pandang ilmu sosial dan politik,” ujarnya.
Lebih lanjut, Dr Wahyuningrat menekankan pentingnya kolaborasi internasional dalam menghadapi tantangan era digital.
“Kehadiran kami di sini bukan hanya untuk berbagi pengetahuan, tetapi juga untuk membangun jaringan dan kolaborasi dengan para ahli dari berbagai negara."
"Hal ini sangat penting mengingat isu AI dan tata kelola global memerlukan pendekatan lintas disiplin dan lintas budaya,” tambahnya.
Baca juga: Unsoed Terima Sertifikat sebagai Anggota JDIHN Terintegrasi Portal JDIHN.GO.ID
Baca juga: PKKMB Profesi Apoteker UNSOED: CREATE Leader and Manager
Pada konferensi ini, Prof Slamet Rosyadi membawakan materi tentang implikasi AI pada Rural Ecotourism.
Sementara Dian Bestari Santi Rahayu, MSi membahas potensi AI dalam praktik kehumasan di Indonesia.
Kemudian Dr Agus Haryanto mengangkat isu penggunaan AI dalam diplomasi dan hubungan internasional, Dr Muhammad Yamin menyoroti peran AI dalam promosi pariwisata di Indonesia.
Selain itu, Dr Wahyuningrat dan Elpeni Fitrah PhD meneliti integrasi AI dalam proses pembelajaran pada perguruan tinggi.
Kreatif dan Inklusif, Inovasi Mahasiswa Unsoed Torehkan Prestasi di Tingkat Nasional |
![]() |
---|
Geger Skandal Akademik Unsoed Banyumas: Dosen Pembimbing Diduga Rekayasa Penelitian Mahasiswa |
![]() |
---|
Sani, Mahasiswi Hukum Unsoed Raih 4 Medali di FORNAS VIII NTB 2025 Lewat Cabang Karate |
![]() |
---|
Galeri Investasi Unsoed Gelar Sekolah Pasar Modal, Dorong Minat Investasi Generasi Muda |
![]() |
---|
Pentingnya Latihan Olahraga yang Tepat Selama Bulan Puasa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.