Berita Semarang
Kasus Anak SMA Bully Bocah TK dan SD di Semarang Diminta Selesai Secara Kekeluargaan
Dinas pendidikan Kota Semarang gerak cepat tindak lanjuti dugaan pembullyan yang terjadi komplek sekolah swasta di Jalan
Penulis: rahdyan trijoko pamungkas | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Dinas pendidikan Kota Semarang gerak cepat tindak lanjuti dugaan pembullyan yang terjadi komplek sekolah swasta di Jalan Mayjend Sutoyo Kampung kali Kelurahan Pekunden.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang, Bambang Pramusinto mengatakan timnya menindaklanjuti adanya informasi itu. Pihak orang tua kedua belah pihak telah menerima dan saat ini proses membuat surat pernyataan.
"Saya baru menunggu informasi konkritnya," ujarnya, Kamis (5/9/2024).
Menurutnya, laporan pembullyan di sekolah itu baru sekali terjadi. Sebetulnya tidak niat pembullyan yang dilakukan siswa SMA kepada siswa TK dan SD.
"Cuma iseng saja. Tidak ada niat membully," tuturnya.
Pihaknya mengimbau kepada sekolah-sekolah untuk mengawasi kejadian-kejadian bullying. Terlebih dinas pendidikan sedang membuat Peraturan Wali Kota tentang penanganan kekerasan di satuan pendidikan.
"Perwal di dalamnya termasuk bullying," tandasnya.
Terpisah kepala SMA, Bernadette Dewi Pramesti mengatakan sejak awal pihak sekolah telah menangani perkara itu. Pihak sekolah telah melakukan komunikasi dengan orang tua korban.
"Sekolah juga telah melakukan pembinaan dengan anak-anak yang diduga melakukan tindakan itu. Prosedur yang ada di sekolah sudah kami lakukan. Kami juga sudah melakukan komunikasi dengan peserta didik SMA" imbuhnya.
Pihaknya berharap perkara perundungan itu dapat selesai secara kekeluargaan. Dirinya tidak ingin perkara itu dibawa ke ranah hukum. Sebab perkara itu masih dapat dikomunikasikan.
"Pada perkara itu ada miss komunikasi antara sekolah dengan orang tua siswa TK," tuturnya.
Wanita akrab disapa Dewi menyebut Dinas Pendidikan telah melakukan konfirmasi perkara itu dan menanyakan langkah akan dilakukan sekolah.
"Dinas Pendidikan meminta kami untuk melakukan mediasi untuk menyelesaikan perkara itu secara kekeluargaan dan memidiasikan antar orang tua," jelasnya.(rtp)
APBD Rp 6,4 Triliun Kota Semarang Disorot: Akademisi dan DPRD Minta Anggaran Lebih Pro Rakyat |
![]() |
---|
Hendi Mantan Walikota Semarang Diganti, Kepala LKPP Dijabat Sarah Sadiqa: Terima Kasih |
![]() |
---|
PT KIW Semarang Tambah Fasilitas Baru, Usung Seaside View untuk Nilai Tambah bagi Mitra |
![]() |
---|
Jalan Terjal Mbah Surati, Nenek 80 Tahun Berjuang Membuka Warkah Yang Ditolak BPN |
![]() |
---|
Pemerintah Bergerak Cepat, Akses Jalan Gisikdrono Kembali Dibuka Pasca Rumah Roboh |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.