Berita Blora
Angka Ekspor di Blora Menurun, Ini Penyebab Menurut Dindagkop UKM
Dindagkop UKM Kabupaten Blora melaporkan, penurunan nilai ekspor di Blora itu terjadi pada seluruh komoditas, imbas masa Covid-19.
Penulis: M Iqbal Shukri | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, BLORA - Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM (Dindagkop UKM) Kabupaten Blora melaporkan nilai ekspor di Blora turun per tahunnya.
Penurunan itu dipicu oleh lesunya empat komoditas di Blora.
Meliputi komoditas briket, mebel, furniture, dan kerajinan kayu.
Baca juga: Dinrumkimhub Sudah Usulkan Bus Trans Jateng Bisa Sampai Blora, Tapi Belum Direspon
Baca juga: Kapolres Blora Berpesan ke Warga Pentingnya Jaga Kerukunan Saat Pilkada
Tercatat, sepanjang 2022 nilai ekspor Rp65,622 miliar.
Kemudian pada 2023 nilai ekspor mengalami penurunan mencapai Rp64,710 miliar.
Kabid Perdagangan Dindagkop UKM Kabupaten Blora, Siti Mas'amah mengatakan, penurunan ekspor di Blora itu terjadi pada seluruh komoditas.
Hal itu dipengaruhi oleh masa-masa Covid 19.
"Semua komoditas sedang susah-susahnya untuk membangun ekonomi dan bisnisnya."
"Namun untuk tahun ini, semua komoditas mulai berbenah, berproses, dan melakukan gebrakan baru pada produk yang dihasilkan," katanya kepada Tribunjateng.com, Jumat (27/9/2024).
Baca juga: Inovasi Bayar Parkir Pakai Barcode QRIS, Dinrumkimhub Blora Bakal Awasi Tukang Parkir yang Bertugas
Baca juga: KPU Gelar Rakor dengan Rutan Kelas IIB Blora Terkait KPPS TPS Lokasi Khusus
Lebih lanjut, pihaknya menambahkan, komoditas yang lesu itu perlu dukungan dari pemerintah dan masyarakat untuk dibeli dan dipromosikan.
Pasalnya, hanya empat usaha kecil menengah di Blora yang mampu menembus pasar ekspor.
"Saat ini kami sering memberikan pelayanan, pelatihan, dan bantuan untuk usaha yang tembus atau belajar untuk ekspor."
"Tercatat pada per triwulan kedua sampai Juni 2024 mencapai Rp21,114 miliar," jelasnya.
Beragam upaya terus dilakukan untuk mendongkrak maupun memunculkan komoditas dengan potensi ekspor yang tinggi.
Mulai dengan menggelar peningkatan kualitas mutu, fasilitasi perizinan, hingga pengembangan usaha.
Diduga Dana Belum Cair, Dapur SPPG Padaan Japah Blora Hentikan MBG Sementara |
![]() |
---|
Pembangunan Tahap II Sekolah Rakyat SRMA 18 Blora Terus Berproses, Wabup Sri Setyorini Tinjau Lokasi |
![]() |
---|
Harga Cabai Merah Keriting di Blora Tembus Rp 40 Ribu per Kilogram, Cabai Rawit Malah Anjlok |
![]() |
---|
Kasus PMK, DP4 Blora Perketat Lalu Lintas Sapi di Pasar Hewan, Tempatkan Petugas Tiap Pintu Masuk |
![]() |
---|
Cegah Kebakaran Terulang, Bupati Arief Sebut Desain Baru Pasar Ngawen Blora Lebih Aman |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.