Kendal
Wisata Akhir Pekan di Kalikesek Kendal Sambil Cicipi Manisan Kolang-kaling Khas Lokal
Jika mencari lokasi untuk menghabiskan akhir pekan dengan pemandangan alam yang menenangkan, objek wisata Kalikesek bisa menjadi alternatif tujuan.
Penulis: Agus Salim Irsyadullah | Editor: rival al manaf
TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Jika mencari lokasi untuk menghabiskan akhir pekan dengan pemandangan alam yang menenangkan, objek wisata Kalikesek bisa menjadi alternatif tujuan.
Objek wisata berkonsep tengah sawah ini, berada di Kecamatan Limbangan Kabupaten Kendal.
Lokasinya cukup menyempil di bawah kaki lereng gunung Ungaran sebelah barat.
Adapun waktu tempuh menuju lokasi hanya berkisar satu jam, baik dari pusat Kota Semarang maupun Kendal.
Wisata ini memadukan konsep persawahan yang dikombinasikan dengan wisata alam asri dari aliran sungai.
Tiket masuknya cukup murah, hanya Rp 2 ribu per orang belum termasuk parkir.
Selain menyajikan wisata alam, di sana juga menyediakan terapi ikan gratis serta berbagai kuliner lokal.
Salah satu kuliner khasnya ialah manisan kolang-kaling asli lokal. Rasanya pun tak kalah enak dari olahan manisan pada umumnya.
Warga di sana memproduksi olahan manisan kolang-kaling dan meraup untung lumayan besar, sebagai penghasilan tetap.
Pemilik industri manisan kolang-kaling rumahan di Kalikesek, Ahmad Nasirin mengatakan hadirnya wisata Kalikesek turut mendongkrak produksi manisan kolang-kaling.
Menurutnya, sebagian besar warga menggantungkan hidup dari industri rumahan tersebut.
"Dukuh Kalikesek ini banyak pohon aren yang dikembangkan jadi home industri gula aren dan kolang-kaling,"
"Nah olahan kolang-kaling dari warga ini lalu ditampung dibuat manisan kolang kaling." kata Nasirin ditemui di lokasi pembuatan manisan kolang-kaling, Minggu (6/9/2024) siang.
Nasirin menerangkan, pengolahan kolang-kaling menjadi manisan cukup mudah. Buah mentah kolang-kaling dikupas kemudian direbus dengan kisaran waktu kurang lebih 15 menit sampai teksturnya terasa empuk dan kenyal.
"Selanjutnya dimasak, kemudian diangkat dan direndam dalam air biasa. Setelah selesai, kolang-kaling dikemas dalam ukuran gelas kecil, dan disi 5-6 biji kolang-kaling yang ditambah air gula pasir," tuturnya.
Nasirin kemudian memberikan pewarna makanan sesuai takaran aman agar kolang-kaling nampak menarik.
Ia bisa memproduksi manisan kolang-kaling sekitar 1 ton dalam waktu sehari, dibantu dengan karyawannya.
Bahkan, hasil olahan produknya telah mejeng di berbagai pusat oleh-oleh di Semarang maupun Kendal.
"Kalau harga dari sini Rp 12 ribu, tapi kalau sudah sampai pusat oleh-oleh bisa Rp 15 - 25 ribu," terangnya.
Nasirin menambahkan, produk olahan manisan kolang-kaling miliknya tak menggunakan bahan pengawet. Meski begitu, manisan miliknya bisa bertahan sampai 6 bulan.
"Manisan kolang-kaling ini tanpa bahan pengawet, namun bisa bertahan 6 bulan. Jika disimpan di kulkas bisa lebih," ungkapnya.
Salah satu pengunjung, Rahma mengatakan dirinya telah beberapa kali mengunjungi wisata Kalikesek.
Hanya saja, ia belum pernah mencicipi kuliner manisan kolang-kaling khas Kalikesek.
"Kalau ke sini udah beberapa kali, tapi belum nyobain rasa manisan kolang-kalingnya," ucapnya.
Pengunjung lain, Heni mengaku telah mencicipi manisan kolang-kaling tersebut.
Menurutnya, sensasi manis bercampur segar menjadikan kuliner ini cukup istimewa.
"Udah nyicipin, enak rasanya ada segar-segarnya dan manis. Cocok sama cuacanya yang panas," ujarnya. (ags)
| Update Pengikisan Tanggul Kali Bodri Kendal, Bupati: Penanganan Lanjutan Tunggu Debit Air Menurun |
|
|---|
| Mahfud Colek Kementerian, Minta Bantu Atasi Tanggul Kali Bodri Kendal |
|
|---|
| Pendapatan Daerah Kendal Tahun Depan Ditarget Capai Rp 2,62 T, Dewan Akan Kaji Ulang KUA-PPAS |
|
|---|
| Bupati Kendal Minta Tradisi Sedekah Laut di Pantai Sendang Sikucing Dilestarikan |
|
|---|
| Bupati Tika Dukung Pengembangan Wisata Paralayang di Curug Sewu Kendal |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/Proses-pembuatan-manisan-kolang-kaling-di-desa-wisata-Kalikesek-Kecamatan-Limbangan.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.