Pilkada 2024 di Tegal: Siapa Pemimpin yang Akan Lakukan Transformasi Besar?
Pilkada 2024 di Kabupaten Tegal akan jadi penentu. Mampukah calon pemimpin baru membawa perubahan besar dan mempercepat pembangunan?
TRIBUNJATENG.COM, TEGAL – Anggota Tim Khusus Pj Bupati Tegal untuk percepatan pembangunan daerah, T. Hari Prihatono, menyoroti hasil Pemilu 14 Februari 2024 yang memunculkan peta baru dalam penguasaan politik di legislatif, tak terkecuali di Jawa Tengah.
Menurutnya, dominasi penguasaan PDIP di kantong-kantong massa tradisional wilayah pedesaan Jawa Tengah mulai tergerus.
"Wilayah yang selama ini dikenal sebagai 'kandang banteng' kini mulai dimasuki oleh elemen-elemen partai politik lain," ujar Hari Prihatono dalam rilis.

Sebagai salah satu wilayah dengan jumlah DPT terbesar ketiga secara nasional, Jawa Tengah menjadi incaran partai-partai lain untuk meraih suara.
"Perubahan ini menunjukkan bahwa karakteristik pemilih sudah bergeser. Mereka tidak lagi hanya terpaku pada ideologi partai, melainkan lebih memperhatikan aktor politik yang bertarung," tambah Hari.
Fenomena tersebut, menurutnya, menguatkan kenyataan bahwa tidak ada kekuatan politik yang dapat menancapkan pengaruh secara kekal.
Masyarakat pemilih kini mulai lebih rasional dalam menentukan pilihan.
Peta Pilkada 2024 di Kabupaten Tegal
Kabupaten Tegal menjadi salah satu daerah yang menarik perhatian dalam Pilkada 2024.
Hasil Pemilu Legislatif 14 Februari 2024 di kabupaten tersebut seolah mengulang hasil Pemilu 2019.
PDIP, yang pada 2019 berhasil meraih 12 kursi, kali ini hanya memperoleh 10 kursi, sementara PKB mengalami lonjakan dengan meraih 17 kursi, meningkat dari 14 kursi pada 2019.
Dinamika politik di Kabupaten Tegal ini sejalan dengan perubahan konstelasi politik nasional, khususnya dengan munculnya Koalisi Indonesia Maju (KIM).
"Koalisi ini menjadi antitesa dari hegemoni PDIP di Jawa Tengah dan diperkirakan akan berdampak signifikan pada hasil Pilkada di berbagai daerah," ujar Hari Prihatono.
Di Kabupaten Tegal, pasangan calon Bima-Mujab yang diusung PDIP akan berhadapan dengan Ischak-Kholid yang didukung oleh koalisi 12 partai.
Keberanian pasangan Bima-Mujab untuk maju juga didukung oleh putusan MK No.60/PUU-XXII/2024, yang mengubah aturan mengenai ambang batas pencalonan kepala daerah.
Kepemimpinan Transformatif yang Dibutuhkan
Meskipun tulisan ini tidak bertujuan untuk membahas profil pasangan calon bupati, yang penting untuk ditekankan adalah harapan akan hadirnya kepemimpinan yang transformatif.
"Pilkada 2024 di Kabupaten Tegal harus menghasilkan pemimpin yang mampu membawa perubahan dan mempercepat pembangunan di daerah ini," tegas Hari Prihatono.
Kabupaten Tegal, dengan luas wilayah sekitar 87.878 hektar dan berbatasan dengan beberapa daerah seperti Kota Tegal, Kabupaten Brebes, dan Pemalang, menghadapi berbagai tantangan.
Berdasarkan data RPJMD 2019-2024, kabupaten ini masih tertinggal dibandingkan dengan daerah sekitarnya.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa walaupun pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tegal mencapai 5,38 persen pada 2018, tingkat inflasi juga tinggi, yakni 2,95 persen.
Selain itu, masih ada sekitar 114,06 ribu penduduk miskin (7,94 persen) dan tingkat pengangguran terbuka (TPT) sebesar 8,45 persen.
Indeks pembangunan manusia (IPM) hanya sebesar 67,33 persen, jauh di bawah rata-rata nasional.
Masalah kesehatan, termasuk tingginya angka stunting, dan layanan kesehatan yang belum optimal menjadi masalah yang perlu segera ditangani.
Dengan APBD Kabupaten Tegal yang hanya sebesar 3,1 triliun rupiah dan kontribusi PAD sekitar 560 miliar rupiah, pembangunan infrastruktur masih sangat terbatas.
Kondisi ini berdampak pada kurangnya perhatian terhadap pengembangan sektor pariwisata dan seni budaya lokal, serta terbatasnya anggaran untuk infrastruktur jalan dan layanan kesehatan.
Investasi yang minim juga menjadi kendala besar dalam pengembangan ekonomi Kabupaten Tegal.
Sektor UMKM yang seharusnya bisa menjadi penggerak ekonomi lokal belum berkembang secara signifikan.
Nilai panen petani yang terus menurun akibat musim panas berkepanjangan (fenomena El Nino) dan rusaknya infrastruktur irigasi semakin menambah beban perekonomian masyarakat.
Kabupaten Tegal Menatap Masa Depan
Melihat situasi ini, Hari Prihatono berharap bahwa Pilkada 2024 dapat menghasilkan pemimpin yang mampu melakukan transformasi besar di berbagai sektor, mulai dari ekonomi, kesehatan, hingga pendidikan.
"Kabupaten Tegal harus bangkit dan menatap masa depan yang lebih cerah," ujarnya.
Menurut Hari, sinergi antara pemerintah daerah dan masyarakat sangat dibutuhkan untuk mendorong percepatan pembangunan.
"Fondasi yang telah diletakkan oleh Pj Bupati sejak Januari 2024 harus diteruskan oleh pemimpin terpilih nanti. Walaupun belum banyak yang terlihat, namun pembangunan sudah berada dalam kerangka yang terarah dengan 10 indikator yang ditetapkan oleh Kemendagri," jelasnya.
Dengan fondasi yang kuat dan komitmen dari pemimpin terpilih, Kabupaten Tegal diharapkan mampu mengejar ketertinggalannya dari daerah lain dan membawa masyarakatnya menuju kesejahteraan yang lebih baik.
Kepemimpinan yang efektif, berorientasi pada pembangunan, serta berkomitmen untuk melayani masyarakat menjadi kunci bagi masa depan Kabupaten Tegal yang lebih cerah.
Profil Singkat Bripka Aditya Wibosono, Sosok Pak Bhabin yang Peduli Lansia di Tegal |
![]() |
---|
Edukasi Literasi Keuangan, BTN Kenalkan Mobile Banking Bale |
![]() |
---|
Warga Tegal Curhat Jadi Korban Scam, OJK Beri Tips agar Tak Mudah Tertipu |
![]() |
---|
Wali Kota Tegal Dedy Yon: Sinok Sitong Promotor Seni Budaya dan Wisata |
![]() |
---|
Pemkot Tegal Beri Stimulus Wajib Pajak: PBB 2025 Tidak Naik dan Beri Diskon 8 Persen di HUT RI |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.